"Para peneliti secara khusus tertarik dengan satu mutasi yang disebut L452Q, yang mirip dengan mutasi L452R untuk berkontribusi pada tingkat penularan yang tinggi dari varian Delta," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Sudah Peroleh 197 Juta, Indonesia Kedatangan 7,5 Juta Dosis Vaksin Lagi
Tak hanya Tsukayama dan Barret, para ilmuwan University of Chile di Santiago mengkhwatirkan varian Lambda. Menurut mereka, efikasi vaksin yang tersedia saat ini tidak dapat menetralkan untaian baru.
"Data kami menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa mutasi yang ada pada protein lonjakan varian Lambda memberikan pelepasan antibodi penawar dan peningkatan infektivitas," kata mereka dalam sebuah laporan tertulis.
Daftar Wilayah Persebaran Varian Lambda
Perlu diketahui, data terakhir yang dirilis GISAID per 23 Agustus 2021 menyatakan, varian Lambda telah terdeteksi di 44 negara seluruh dunia. Berikut adalah daftarnya:
Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Mobil Vaksin di Jakarta Selasa 24 Agustus 2021, Lengkap Dengan Jenis Vaksin
Chile, Amerika Serikat, Peru, Ekuador, Meksiko, Spanyol, Argentina, Jerman, Prancis, Kolumbia, Israel, Swiss, Kanada, Belanda, Saint Kitts dan Nevis, Belgia, Britania Raya, Italia, Brazil, India, Denmark, Swedia, Afrika Selatan, Portugal, dan Qatar.
Latvia, Aruba, Bolivia, Uruguay, Australia, Lithuania, Norwegia, Estonia, Rusia, Finlandia, Turki, Bangladesh, Jepang, Filipina, Venezuela, Mayotte, El Salvador, Guatemala, dan Kosta Rika.
Hingga saat ini, Mediajabodetabek.com belum mendapatkan informasi terkait kemunculan varian Lambda di Indonesia.***
Artikel Rekomendasi