MEDIA JABODETABEK-Twitter sedang menguji fitur yang akan menyaring informasi yang salah tentang berita COVID-19 hingga politik.
Pengguna Twitter dapat melaporkan disinformasi melalui proses yang sama seperti pelecehan atau konten berbahaya lainnya melalui menu drop-down di sudut kanan atas setiap tweet.
Fitur baru ini akan diluncurkan di sebagian besar pengguna di Amerika Serikat, Australia, dan Korea Selatan.
Twitter berharap bisa bereksperimen selama beberapa bulan sebelum memutuskan untuk mempromosikannya ke pasar global.
Twitter juga mengatakan bahwa karena platform terus menguji fitur tersebut, tidak semua laporan akan ditinjau.
Tetapi data yang dikumpulkan melalui pengujian akan membantu perusahaan menentukan cara memperluas fitur dalam beberapa waktu ke depan.
Tes ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi tweet yang berisi informasi yang salah, yang dapat menyebar secara online.
Dikutip dari The Verge, Rabu 18 Agustus 2021, terkait kategori politik mencakup bentuk disinformasi yang lebih spesifik, seperti konten terkait pemilu.
Artikel Rekomendasi