Pasukan Keamanan Myanmar Makin Menggila, Gadis 7 Tahun Tewas Tertembak

- 24 Maret 2021, 20:38 WIB
Ilustrasi Penembakan Gadis 7 tahun
Ilustrasi Penembakan Gadis 7 tahun /Pixabay/ Military_Material

MEDIA JABODETABEK- Aksi penentangan terhadap kudeta yang dilakukan militer Myanmar kembali memakan korban jiwa.

Kali ini gadis berusia 7 tahun dilaporkan tewas dengan luka peluru di rumahnya saat pasukan keamanan Myanmar melepaskan tembakan untuk menumpas aksi di Mandalay.

Dilansir dari Antara, saudara perempuannya berujar, tentara awalnya menembak sang ayah yang sedang memangku anaknya, namun peluru mengenai anaknya.

Baca Juga: Tanggapi Insiden Rasis Atlanta, Dua Orang Senator Demokrat Inginkan Kabinet dari Kalangan Asia Amerika

Baca Juga: Komunitas Asia Amerika dan Kepulauan Pasifik Dorong Pemerintah Lokal Serius Tangani Kasus Rasisme

Ia juga menyebut dua orang pria lainnya juga turut tewas. Sementara  pihak militer tidak segera mengomentari insiden tersebut.

Persitiwa ini menyulut aktivis Myanmar merencanakan lebih banyak protes anti kudeta pada Rabu, 24 Maret 2021.

Rencana tersebut termasuk aksi pemogokan diam-diam dengan banyak bisnis untuk tutup dan seruan kepada orang-orang untuk tetap tinggal di rumah.

Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19 Rasisme Anti Asia Berkembang Pesat di Kanada

Baca Juga: 164 Orang Tewas, Junta Myanmar Tuduh Atas Kesalahan Para Demonstran Sebagai Penyebabnya

Aktivis pro demokrasi mengubah taktik dan berencana untuk mengadakan aksi mogok pada Rabu, 24 Maret 2021.

"Tidak boleh keluar, toko tutup, tidak bekerja. Semua tutup. Hanya untuk satu hari," kata Nobel Aung, seorang ilustrator dan aktivis kepada Reuters, seperti di Kutip Media Jabodetabek via Antara.

Unggahan-unggahan di Media Sosial memperlihatkan berbagai usaha mulai dari transportasi daring, dan apotek untuk melakukan aksi mogok.

Baca Juga: PBB Akan Serius Tangani Tindakan Rasisme Anti Asia di AS

Baca Juga: Otoritas Australia Keluarkan Perintah Evakuasi

Selain menggelar aksi mogok, Para aktivis pro demokrasi juga akan melakukan upacara lilin malam termasuk di ibu Kota komersial Yangon dan di Thahton.

Aksi kudeta yang menghentikan proses demokrasi Myanmar dan penindasan mematikan terhadap masyarakat pro demokrasi yang dilakukan militer berujung pada kecaman dunia internasional.

Editor: Naja Nuroni

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah