Baca Juga: 164 Orang Tewas, Junta Myanmar Tuduh Atas Kesalahan Para Demonstran Sebagai Penyebabnya
Aktivis pro demokrasi mengubah taktik dan berencana untuk mengadakan aksi mogok pada Rabu, 24 Maret 2021.
"Tidak boleh keluar, toko tutup, tidak bekerja. Semua tutup. Hanya untuk satu hari," kata Nobel Aung, seorang ilustrator dan aktivis kepada Reuters, seperti di Kutip Media Jabodetabek via Antara.
Unggahan-unggahan di Media Sosial memperlihatkan berbagai usaha mulai dari transportasi daring, dan apotek untuk melakukan aksi mogok.
Baca Juga: PBB Akan Serius Tangani Tindakan Rasisme Anti Asia di AS
Baca Juga: Otoritas Australia Keluarkan Perintah Evakuasi
Selain menggelar aksi mogok, Para aktivis pro demokrasi juga akan melakukan upacara lilin malam termasuk di ibu Kota komersial Yangon dan di Thahton.
Aksi kudeta yang menghentikan proses demokrasi Myanmar dan penindasan mematikan terhadap masyarakat pro demokrasi yang dilakukan militer berujung pada kecaman dunia internasional.
Artikel Rekomendasi