MEDIA JABODETABEK- Aksi penentangan terhadap kudeta yang dilakukan militer Myanmar kembali memakan korban jiwa.
Kali ini gadis berusia 7 tahun dilaporkan tewas dengan luka peluru di rumahnya saat pasukan keamanan Myanmar melepaskan tembakan untuk menumpas aksi di Mandalay.
Dilansir dari Antara, saudara perempuannya berujar, tentara awalnya menembak sang ayah yang sedang memangku anaknya, namun peluru mengenai anaknya.
Baca Juga: Komunitas Asia Amerika dan Kepulauan Pasifik Dorong Pemerintah Lokal Serius Tangani Kasus Rasisme
Ia juga menyebut dua orang pria lainnya juga turut tewas. Sementara pihak militer tidak segera mengomentari insiden tersebut.
Persitiwa ini menyulut aktivis Myanmar merencanakan lebih banyak protes anti kudeta pada Rabu, 24 Maret 2021.
Rencana tersebut termasuk aksi pemogokan diam-diam dengan banyak bisnis untuk tutup dan seruan kepada orang-orang untuk tetap tinggal di rumah.
Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19 Rasisme Anti Asia Berkembang Pesat di Kanada
Artikel Rekomendasi