Saat Korban Tragedi 1965 Tanggapi Supersemar

- 11 Maret 2021, 20:57 WIB
Soekarno dan Soeharto
Soekarno dan Soeharto /Pikiran Rakyat/

"Karena kekurangan makanan, seringkali tapol memanfaatkan hewan lain misal ular, cindhil [anak tikus], dan keong racun. Kami nyari di pematang-pematang gitu, kami malah jadi lebih kuat setelah itu," paparnya.

Kini Bedjo dan tapol lainnya telah dibebaskan sejak tahun 1979 karena ada tekanan dari Amnesty Internasional, Komite Palang Merah Internasional (ICRC), dan masyarakat pro-demokrasi dan hak asasi manusia internasional. Namun, pembebasan itu masih membuat mereka seperti berada di penjara. Pasalnya, mereka masih sering didatangi intel guna memantau pergerakan politik.

Hingga saat ini Bedjo masih menjabat sebagai Ketua Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965/66 yang merupakan organisasi korban tragedi 65.

Tentunya, Bedjo dan YPKP 1965/66 masih terus melakukan advokasi terhadap korban tragedi 65 di seluruh Indonesia seperti, menuntut hak memperoleh kebenaran, keadilan dan reparasi, serta rehabilitasi.

Halaman:

Editor: Putri Amaliana


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah