Uji Coba Tatap Muka Sekolah Mulai 7 April 2021, Wagub DKI: Uji Coba Offline dan Online Selama 2 Bulan

- 31 Maret 2021, 23:55 WIB
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria Pemprov DKI Jakarta akan mengizinkan sekolah tatap muka dengan beberapa syarat.
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria Pemprov DKI Jakarta akan mengizinkan sekolah tatap muka dengan beberapa syarat. /ANTARA/Hafidz Mubarak A
 
MEDIA JABODETABEK - Pemprov DKI Jakarta akan mulai melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas mulai Jumat 7 April 2021.
 
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria pada Rabu 30 Maret 2021 memastikan 96 sekolah dari tingkat dasar hingga menengah atas siap untuk melaksanakan uji coba terbatas tersebut.
 
 
"Tatap muka seperti sudah sering kami sampaikan sekarang kita sedang uji coba pembelajaran campuran online dan offline selama dua bulan ke depan," ungkap Riza sebagaimana dikutip oleh Media Jabodetabek dari laman ANTARA.
 
Berdasarkan pemparannya, Riza menegaskan pembukaan sekolah akan tetap dipantau untuk mengidentifikasi tingkat efektifitas dan keamanan dari kegiatan tersebut.
 
 
"Nanti tentu dibatasi jam kantor, jam kerja sekolahnya, harinya, kapasitas dibatasi, semuanya sesuai dengan protokol kesehatan," kata dia.
 
 
Keputusan uji coba tatap muka terbatas ini berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri yang sudah memutuskan memperbolehkan sekolah untuk kembali melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).
 
Namun salah satu syarat pembukaan PTM di sekolah yaitu vaksinasi guru, masih berjalan lambat. 
 
Pada peluncuran SKB empat menteri tentang PTM yang diadakan pada Selasa 30 Maret 2021, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa vaksinasi untuk guru sudah berjalan sejak Maret.
 
 
Namun pada praktiknya vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik masih kurang agresif.
 
"Makanya, kita bekerja sama seluruh pihak, bisa dengan sekolah atau kampus untuk buat pusat atau sentra vaksinasi, supaya guru-guru bisa datang sekaligus," kata Budi 
 
 
Berdasarkan penuturannya, Budi mengatakan sangat mendukung PTM, karena sektor pendidikan merupakan investasi penting untuk manusia dan ekonomi Indonesia ke depan.
 
 
“Baik pendidikan dan kesehatan keduanya merupakan investasi bangsa untuk 10-30 tahun ke depan. Maka, keputusan yang dibuat harus mempertimbangkan dampak ke 10-30 tahun ke depan. Saya sangat mendukung pembelajaran bisa kembali normal," ujar Budi.***

Editor: Yesa Novianti Putri Ashari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x