MEDIA JABODETABEK - Khet Thi, penyair puisi Myanmar yang meninggal saat penahanan dan jenazahnya dikembalikan kepada keluarga.
Sayangnya Khet Thi kembali dengan bagian organ tubuhnya yang hilang.
Dikutip mediajabodetabek.pikiran-rakyat.com dari The Guardian pada 10 Mei 2021, Khet Thi merupakan penyair yang karyanya mendeklarasi perlawanan terhadap junta militer Myanmar.
Satu syair yang dia ditulis adalah "Mereka menembak di kepala, tetapi mereka tidak tahu bahwa revolusi itu ada di hati"
Baca Juga: Hasil Pertemuan ASEAN-Junta Militer Myanmar Dikecam Warga Myanmar
Istri Khe Thi, Chaw Su, berkata bahwa mereka berdua dibawa untuk interogasi oleh tentara dan polisi pada Sabtu 8 Mei 2021.
Saat Chaw Su ditelepon dan disuruh untuk menemui suaminya di rumah sakit, dia pikir Khe Thi hanya terluka.
Ternyata Khe Thi ada di ruang jenazah rumah sakit dengan organ dalamnya dikeluarkan.
Sebelum menjadi penyair, Khe Thi merupakan insinyur sebelum berhenti pada 2012.
Khe Thi merupakan tiga penyair puisi yang mati saat protes sejak kudeta junta militer pada 1 Februari 2021.
Artikel Rekomendasi