Benarkah Anak-Anak dan Remaja Lebih Sulit Berhenti Merokok, Ini Kata Dokter

- 1 Juni 2021, 12:56 WIB
Ilustrasi rokok
Ilustrasi rokok /Unsplash.com/Andres Siimon

MEDIA JABODETABEK – Di zaman modern ini bukan hanya orang dewasa saja yang suka merokok. Anak-anak dan remaja ada yang ikutan merokok.

Padahal anak-anak dan remaja harus dihindari dari perilaku merokok, yaitu menghisap tembakau dan sejenisnya.

Sebab penelitian terbaru ini mengungkapkan bahwa anak-anak dan remaja lebih sulit berhenti merokok.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam, dr. Pandang Tedi Adriyanto, M.Sc, Sp,PD, FINASIM dari Universitas Gadjah Mada, di dalam rokok ada kandungan nikotin yang menyebabkan kecanduan.

Baca Juga: Peraturan Rokok Dapat Dijual Murah

Ia berpendapat bahwa semakin muda usia seseorang akan makin terbiasa menghisap rokok dan akhirnya kecanduan.

Orang yang terjebak dalam kecanduan merokok akan sangat sulit melepaskan diri dari kebiasaan tersebut.

Semakin dini mulai merokok, maka akan semakin sulit untuk berhenti,” kata Tedi.

Ia juga menjelaskan bahwa bila anak-anak sudah terbiasa merokok, hal itu bisa jadi gerbang untuk mencoba mengkonsumsi narkoba.

Kecanduan rokok bisa menjadi pintu gerbang untuk mencoba narkoba jenis lainnya,” ucap Tedi.

Baca Juga: 3 Cara Ampuh Mencegah Diabetes Karena Gaya Hidup Tidak Sehat

Bukan hanya itu saja, kebiasaan merokok pada anak-anak dan remaja akan membuat organ dalam mereka lebih cepat rusak.

Organ dalam seperti paru-paru, jantung, dan pembuluh darah akan lebih berisiko terjadi kerusakan dini.

Selain kecanduan dan kerusakan organ dalam, kebiasaan merokok pada anak-anak dan remaja akan mengakibatkan penurunan kecerdasan.

Selain itu, perubahan tingkah laku hingga gangguan konsentrasi akan dialami mereka yang kecanduan merokok.

Orang tua harus sadar akan bahaya merokok yang tidak hanya berdampak buruk bagi diri sendiri tapi juga bagi anak-anak dan lingkungan sekitar.

Baca Juga: 7 Cara Supaya Pola Tidur Kembali Normal Setelah Bulan Ramadhan

Bila anak-anak berada di lingkungan yang sering merokok, maka otomatis mereka akan menjadi perokok pasif.

Sebab mereka ikut menghirup asap rokok yang dihembuskan oleh orang-orang di sekitar mereka yang merokok.

Bahkan anak dalam kandungan bisa disebut menjadi perokok pasif bila ibu yang mengandungnya merokok saat hamil,” kata Tedi dikutip Media Jabodetabek dari antaranews.com pada Selasa 1 Juni 2021.

Anak-anak dan remaja juga dapat menjadi perokok tangan ketiga.

Yakni mereka yang menghirup racun asap rokok yang dihembuskan perokok aktif, kemudian menempel dan mengkontaminasi organ dalamnya.***

Editor: Eria Winda Wahdania

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x