Pelajar Jakarta Bersiap Ya untuk Belajar Tatap Muka di Sekolah

- 5 April 2021, 18:05 WIB
Ilustrasi simulasi belajar tatap muka
Ilustrasi simulasi belajar tatap muka /

MEDIA JABODETABEK- Setelah kurang lebih satu tahun lamanya pelajar di seluruh Indonesia terpaksa belajar dengan system daring, kini perlahan-lahan beberapa daerah sudah mulai menerapkan belajar dengan cara tatap muka.

Dilansir dari Antara, Pembelajaran dengan cara tatap muka juga akan segera diterapkan di Jakarta, yang rencananya akan di mulai pada Rabu, 7 April 2021.

Suku Dinas Pendidikan Jakarta Pusat saat ini tengah mempersiapkan mekanisme yang akan diterapkan kepada guru dan siswa terkait pelaksaan uji coba pembelajaran dengan cara tatap muka di sejumlah sekolah.

Baca Juga: Polisi Temukan Satu lagi Senjata Api Milik Koboi Jalanan

Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pendidikan Wilayah II Jakarta Pusat Uripasih mengatakan bahwa hari ini sudah ada tiga sekolah di wilayah Jakarta Pusat yang melakukan uji coba, yaitu SMKN 44 Kemayoran, SDN Kenari 08 dan SDN Rawasari 05 Pagi.

Ketiga sekolah tersebut menurut Uripasih telah memenuhi sejumlah persyaratan untuk melakukan pembelajaran tatap muka.

"Kegiatan belajar tatap muka masih kelas 4,5 dan 6 saja untuk SD, sementara kelas 3 ke bawah masih pembelajaran jarak jauh dari rumah," kata Uripasih. Seperti dikutip mediajabodetabek.com dari Antara.

Baca Juga: Cek Tilang Elektronik Secara Nasional, Tercatat 400 Pelanggar Lalu Lintas Setiap Harinya

Uripasih juga menjelaskan terkait pembelajaran tatap muka yang hanya berlaku untuk kelas-kelas tertenu seperti kelas IV, V dan IV, smentara kelas I, II dan II masih harus melakukan pembelajaran secara daring

Kegiatan belajar tatap muka juga masuh sangat terbatas yaitu satu minggu sekali untuk setiap kelasnya yang berlangsung selama 2 jam, yaitu pukul 07.00-09.00 WIB dan 10.00--12.00 WIB.

"Tidak pakai istirahat, jadi langsung pulang karena masih di awal-awal dan setahun ini kan tidak di kelas. Untuk tahap pertama, seminggu sekali dulu, berikutnya seminggu dua kali, jadi bertahap ya," kata Uripasih.

Baca Juga: Puan Maharani Tegaskan Untuk Tingkatkan Mitigasi Bencana Terkait Banjir Bandang NTT

Selain itu setiap kelas juga hanya akan diisi maksimal 16 siswa dan demikian juag dengan mata pelajaran yang akan diberikan hanya sebatas mata pelajaran dasar, seperti Matematika, Bahasa Indonesia dan IPA.***

 

Editor: Naja Nuroni

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah