Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan, AS yakin jika masih ada ancaman "spesifik dan kredibel" terhadap bandara setelah pengeboman di salah satu gerbangnya.
"Kami tentu siap dan mengharapkan upaya di masa depan. Kami memantau ancaman ini, sangat, sangat spesifik, hampir secara real time," katanya di Washington.
Kedutaan Besar AS untuk Afghanistan telah memperingatkan warganya untuk menghindari bandara Kabul karena potensi ancaman keamanan dan mereka yang berada di gerbangnya juga harus segera pergi.
Pasukan AS dan sekutu Barat lainnya berlomba untuk menyelesaikan evakuasi warga mereka dan orang Afghanistan untuk menarik diri dari kota Kabul. Upaya tersebut akan dilakukan hingga tenggat waktu yang akan jatuh pada hari Selasa, 31 Agustus sebagaimana perintah Biden.
Diketahui, jumlah warga Afghanistan yang belum dievakuasi masih tergolong banyak sejak 15 Agustus lalu.
Lewat dalih moderasi kontrol pemerintahan, Taliban juga diketahui telah mencoba untuk lebih mengedepankan hak asasi manusia untuk masa depan Afghanistan.
Pentagon sebelumnya juga telah memperingatkan Taliban akan adanya potensi serangan dari musuh bebuyutannya, yakni ISIS-K, kelompok yang muncul di timur Afghanistan pada tahun 2014 dan membuat terobosan ke daerah lain, terutama di utara.***
Artikel Rekomendasi