MEDIA JABODETABEK - Pasukan Barat pada Sabtu, 28 Agustus 2021 bersiap melancarkan serangan balik lebih lanjut sebagai tanggapan atas teror bom bunuh diri di kota Kabul, Afghanistan oleh Negara Islam Khorasan (ISIS-K), afiliasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Dalam laporan terakhir yang dilansir Mediajabodetabek.com dari Reuters, setidaknya ada 92 korban tewas, termasuk 13 personel tentara Amerika Serikat (AS) dalam ledakan yang terjadi pada Kamis kemarin.
Baca Juga: Afghanistan Mencekam! Serangan Kelompok ISIS-K Bermunculan, 85 Tewas dalam Sebuah Ledakan
Balasan yang dilancarkan oleh tentara AS berupa serangan drone atau pesawat tak berawak.
"Indikasi awal adalah bahwa kami membunuh target. Kami tahu tidak ada korban sipil," kata militer AS dalam sebuah keterangan tertulis, dikutip Mediajabodetabek.com dari Reuters pada Sabtu, 28 Agustus 2021.
Komando Pusat AS melaporkan, serangan itu terjadi di provinsi Nangarhar, timur Kabul dan berbatasan dengan Pakistan. Namun, mereka tidak menyebutkan apakah target itu berkaitan dengan serangan di bandara.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih menyatakan serangan balasan pada Kamis. Menurutnya, kejadian tersebut merupakan yang terparah dalam beberapa dekade.
Pentagon juga menyebutkan, pihak AS telah mengevakuasi sekitar 111.000 orang keluar dari Afghanistan dalam dua minggu terakhir, tepatnya semenjak kelompok Taliban mengambil alih pemerintahan.
Artikel Rekomendasi