Network
MEDIA JABODETABEK - Saat ini pemerintah sedang gencar mejalankan vaksinasi secara nasional supaya pandemi di tanah air segera teratasi.
Seiring dengan berjalannya kegiatan vaksin, banyak masyarakat yang merasa khawatir dengan efek samping yang ditimbulkan setelah divaksin.
Sehingga banyak muncul pertanyaan, apakah boleh minum air kelapa setelah divaksin.
Seorang doktter ahli penyakit dalam dari Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh bernama Edi Hidayat, tidak sarankan minum air kelapa baik sebelum atau sesudah divaksin.
Menurut Edi, meskipun minum air kelapa sebelum atau setelah divaksin tidak bisa menetralisir vaksin.
"Jadi fenomena ramai-ramai minum air kelapa untuk mencegah fungsi vaksin itu sebaiknya dihentikan. Karena fungsi vaksin yang masuk ke dalam yubuh itu tetap ada," kata Edi dikutip Mediajabodetabek.com dari ANTARA.
Baca Juga: Kalender Jawa Bulan September 2021 Lengkap Dengan Weton atau Hari Pasaran
Dokter Edi menjelaskan, meskipun minum air kelapa setelah divaksin tidak ada kaitannya antara air kelapa dengan vaksin, karena vaksin yang sudah disuntikan ke dalam tubuh akan tetap berfunsgi.
Edi menambahkan, vaksin yang disuntikan bukanlah racun, jadi tidak perlu minum air kelapa yang tujuannya untuk menetralisir.
Baca Juga: PPKM Diperpanjang Lagi Sampai 20 September 2021 , Sejumblah Kota Kabupaten di Bali Turun Level 3
Kandungan yang terdapat di dalam vaksin adalah antigen yang dimasukan ke dalam tubuh manusia.
Tujuan dari penyutikan vaksin untuk meningkatkan kekuatan imunitas seseorang supaya kebal terhadap serangan virus.
"Jadi sekali lagi diingatkan, jangan minum air kelapa setelah divaksin yang tujuannya untuk menetralisir racun, karena vaksin bukan racun," tegas Edi.
Dokter Edi kembali menjelaskan, di dalam 100 mililiter air kelapa mengandung sejumlah senyawa seperti natrium,fosfor,kalsium, karbohidrat dan kandungan vitamin lain yang bisa memperkuat imun tubuh.
Karena vitamin yang terkandung pada air kelapa berfungsi sebagai antiosidan untuk mencegah radikal bebas dalam tubuh, maka fungsinya sama seperti vaksin Covid-19 yang sudah disuntikan ke dalam tubuh.***
Artikel Rekomendasi