Cara Mengurangi Kadar Kolesterol Karena Makan Daging Berlebihan Saat Idul Adha 2022

8 Juli 2022, 23:35 WIB
Ilustrasi daging kurban, kolesterol tinggi, bahaya kolesterol tinggi, gejala kolesterol tinggi saat menyantap daging, cara menghindari kolesterol tinggi. /PIXABAY/tomwieden

MEDIA JABODETABEK – Berikut cara mudah menurunkan kolesterol karena banyak mengkonsumsi daging saat hari Raya Idul Adha 2022.

Chef Budi Sutomo menyampaikan trik dalam memilih daging sapi yang lebih sehat dan rendah kolesterol untuk dimasak sebagai menu di hari raya Idul Adha.

“Untuk konsumsi daging lebih aman, bisa memilih daging sapi bagian sirloin atau tenderloin yang memiliki kadar lemak lebih rendah. Disamping itu perlunya pengolahan yang baik menggunakan bahan-bahan masakan yang aman,” kata Budi dikutip Mediajabodetabek.com dari ANTARA.

Baca Juga: Niat Sholat Idul Adha di Rumah Lengkap Dengan Tata Cara dan Niat Sesudahnya

Budi menganjurkan untuk menggunakan minyak zaitun, minyak bunga matahari atau minyak jagung yang mengandung rendah kolesterol daripada minyak kelapa sawit atau mentega jika ingin diolah.

Selain itu, Budi menyarankan agar masakan daging lebih sehat seharusnya ditambah dengan menu sayur seperti salad, atau daging yang diolah bersama dengan sayur menjadi kaserol panggang atau kukus.

Tujuannya adalah untuk mengurangi kadar lemak berlebih dari proses pengolahan panganan hewani tersebut.

Baca Juga: Inilah 5 Manfaat Daun Bidara Bagi Kesehatan Tubuh, Selain Menjadi Bahan Pengobatan Ruqyah

“Dengan menerapkan pola gizi seimbang maka hari raya Idul Adha dapat menjadi lebih sehat, maka harus diimbangi asupan daging dengan buah dan sayuran,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan untuk mengurangi konsumsi daging olahan seperti sosis, nugget, daging asap dan daging olahan lainnya yang kadar garamnya lebih tinggi.

Ahli gizi masyarakat Dr. Tan Shot Yen menerangkan bahwa selain faktor stres, konsumsi lemak jenuh dari produk olahan juga turut meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Tidak hanya itu, produk olahan juga mengundang risiko penyakit berbahaya lainnya.

“Daging olahan seperti sosis, bacon, daging asap dan sebagainya dapat meningkatkan risiko kanker terutama kanker usus besar,” terang Dr. Tan Shot Yen dari pesan singkat yang diterima ANTARA di Jakarta pada Jumat.

Baca Juga: 8 Manfaat Menari untuk Kesehatan, Apa saja?

Sejumlah tahapan mengolah daging dinilai Tan Shot Yen yang tidak sehat ditambah cara penyajiannya dengan porsi gizi yang tidak seimbang dan mengandung tinggi karbohidrat serta tinggi gula dapat mengakibatkan kegemukan.

“Daging yang dibakar atau digoreng dengan suhu tinggi dapat mengeluarkan akrilamida polisiklik aromatik hidrokarbon yang dapat menimbulkan karsinogen (senyawa berbahaya penyebab kanker),” jelasnya.

Tan Shot Yen juga menyampaikan bahwa penyajian daging yang diolh menjadi tongseng, gulai, rendah, asam padeh hingga kari masih dianjurkan namun tidak dikonsumsi secara berlebihan.

Baca Juga: Sering Kali Diabaikan, Berikut Tips Menyikat Gigi yang Baik dan Benar

“Asal santan tidak dihangatkan berulang-ulang ya, dan daging steak well done tidak gosong,” tambahnya.

Selanjutnya, Tan Shot Yen menjelaskan bahwa baik hipertensi maupun kolesterol tidak hanya karena daging merah namun ada dua faktor lain. Pertama-tama, faktor yang tidak bisa diubah antara lain genetik, usia dan jenis kelamin, kemudian yang bisa berubah seperti gaya hidup dan pola makan.

“Cara mengendalikan hipertensi bisa dilakukan dengan periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter, kemudian atasi hipertensi dengan pengobatan yang tepat dan teratur, tetap diet dengan gizi seimbang, upayakan aktivitas fisik dengan aman dan menghindari alkohol dan zat karsinogen lainnya,” tutupnya. ***

 

 

 

Editor: Ricky Setiawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler