Ada Apa Dengan Tanggal 3 November? Ada Peristiwa Apa? Benarkah Tengah Hari Datang Lebih Cepat? Simak Ulasannya

- 2 November 2022, 18:30 WIB
Ilustrasi matahari/Fenomena tanggal 3 November
Ilustrasi matahari/Fenomena tanggal 3 November /pixabay.


MEDIA JABODETABEK-Tanggal 3 November 2022 akan ada fenomena unik yang terjadi di Indonesia.

Pasalnya pada tanggal 3 November 2022 waktu tengah hari akan datang lebih cepat dari biasanya sehingga waktu siang hari akan terasa lebih panjang dari hari lainnya.

Fenomena langka ini terjadi karena nilai perata waktu yang lebih besar (lebih positif) sehingga Matahari akan berkulminasi lebih awal dibandingkan hari-hari biasanya dalam setahun.

Perata waktu merupakan selisih antara waktu Matahari sejati dengan waktu Matahari rata-rata sedangkan waktu Matahari Sejati adalah waktu yang diukur berdasarkan gerak semu harian Matahari sebenarnya.

Baca Juga: Takut Ketahuan Hamil Diluar Nikah, Seorang Wanita 19 Tahun Bunuh Bayinya Sendiri di Tempat Sampah Dalam Toilet

Waktu Matahari rata-rata adalah waktu yang diukur berdasarkan gerak semu harian Matahari rata-rata tepat 24 jam.

Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) ada dua faktor yang menyebabkan peristiwa langka ini terjadi yakni deklinasi Matahari dan kelonjongan orbit Bumi.

Deklinasi merupakan sudut yang terbentuk antara ekuator langit (proyeksi ekuator Bumi pada bola langit) dengan ekliptika (lintasan edar Bumi mengelilingi Matahari).

Nilai minimum deklinasi saat ini −23,44° derajat dan maksimumnya +23,44°. Kedua nilai ini berdasarkan kemiringan sumbu rotasi Bumi terhadap garis tegak lurus ekliptika sebesar 23,44°.

Saat deklinasi Matahari berkurang terjadi pada Juni-September dan Desember-Maret, Matahari akan berkulminasi lebih lambat.

Baca Juga: 6 Makanan di Grand Indonesia Paling Murah Mulai dari Rp10 Ribu dan Dekat Sarinah

Sebaliknya saat deklinasi Matahari bertambah pada September-Desember dan Maret-Juni, Matahari akan berkulminasi lebih cepat.

Kemiringan sumbu rotasi Bumi berubah pada periode 41.000 tahun yakni sekitar 22,1° di tahun 8700 SM dan 24,5° di tahun 11800 M mendatang.

Faktor lainnya adalah kelonjongan orbit bumi dimana orbit bumi tidak berbentuk lingkaran sempurna melainkan elips dengan kelonjongan 1/60.

Saat Bumi menjauhi titik perihelion menuju aphelion pada Januari-Juli, Matahari akan berkulminasi lebih lambat.

Baca Juga: 6 Twibbon Hari Guru Nasional 2022: Bingkai Foto Berdesain Kreatif untuk Sambut HGN

Namun sebaliknya saat Bumi menjauhi titik aphelion menuju perihelion pada Juli-Januari, Matahari akan berkulminasi lebih cepat.

Siklus ini yang disebut sebagai Siklus Milankovitch dimana orbit Bumi yang lonjong membuat Bumi di satu waktu berada pada titik terdekat dari Matahari disebut juga perihelion dan di waktu lain berada pada titik terjauh dari Matahari, disebut juga aphelion.

Kedua faktor ini yang nantinya membuat matahari lebih cepat terutama pada bulan September hingga Desember dengan puncak pada tanggal 3 November 2022 besok. ***

Editor: Eria Winda Wahdania


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x