Varian Virus B117 64 Persen Lebih berbahaya? Berikut hasil penelitiannya

- 20 Maret 2021, 16:47 WIB
Ilustrasi Virus B117.
Ilustrasi Virus B117. /Pixabay/Dr StClaire

MEDIA JABODETABEK - Varian baru SARS-CoV-2 atau virus Corona B117 dikatakan 64 persen lebih mematikan ketimbang pada saat awal pandemi COVID-19 menyebar.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi bahwa varian B117 bertendensi lebih parah menimbulkan penyakit bagi siapa saja yang terjangkit. Bermula dari Inggris, penyebaran virus ini juga sudah terdeteksi di Indonesia.

 Baca Juga: 4 Ending Menegangkan dari Tiap Episode Drama The Penthouse 2

Hal tersebut dipertegas dengan laporan The BMJ dalam bentuk jurnal. Mereka melaporkan bahwa orang yang terinfeksi virus B117 akan 64 persen lebih mudah terserang ketimbang pasien varian lama COVID-19 sebelumnya.

Pengujian virus B117 dengan menyertakan penelusuran berbasis komunitas dan data kematian. Terdapat 54.906 pasangan yang cocok dari peserta yang dites positif COVID-19 sejak 1 Oktober 2020 hingga 29 Januari 2021.

 Baca Juga: Pesawat Trigana Air Tergelincir di Bandara Halim Perdana Kusuma

Selain itu, The BMJ mencatat bahwa dari total 109.812 peserta, 367 (0,3 persen) diantaranya meninggal. Setelahnya, 54.906 peserta yang terinfeksi virus B117, 227 (0,4 persen) diantaranya meninggal, dibandingkan dengan 141 (0,3 persen) lainnya yang terinfeksi jenis lain.

Penelitian tersebut juga mengatakan, tingkat bahaya (HR) virus B117 yang meliputi angka kematian telah mencapai 1.64 dari 95 persen akurasi untuk pasien yang terinfeksi selama dua puluh delapan hari. Kejadian ini berbanding beda dengan strain SARS-CoV-2 sebelumnya.

 Baca Juga: UU ITE Banyak Memakan Korban, Mahfud : Jokowi Tidak Menutup Mata

Halaman:

Editor: Yesa Novianti Putri Ashari

Sumber: BMJ


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah