Atas insiden tersebut, Presiden Afganistan, Ashraf Ghani, menuding dan menyalahkan pemberontak Taliban akan pengeboman ini.
Tetapi, juru bicara dari Taliban menyangkal keterlibatan karena mereka mengecam menyerang rakyat sipil.
Fahim Sadat, analis politik, menduga jika Taliban tidak mengakui keterlibatan, maka mungkin pelakunya adalah kelompok lain.
"Kalau Taliban tidak menyatakan sebagai yang bertanggung jawab untuk serangan seperti ini, berarti ada aktor lain di Afganistan yang memiliki kemampuan yang dapat menantang pemerintah dan stabilitas serta kedamaian Afganistan," kata Fahim seperti dikutip Media Jabodetabek dari YouTube Al Jazeera English pada 10 Mei 2021.
Baca Juga: Usai Elon Musk Tampil di SNL, Harga Dogecoin Mendadak Jatuh
Kejadian Ini merupakan yang kedua kalinya dengan korban siswi setelah insiden yang terjadi pada 30 April 2021 lalu yang menewaskan 21 orang dan melukai 91 orang.
Sama seperti pengeboman yang sekarang terjadi, tidak ada pihak yang mengaku sebagai pelaku kejadian tersebut.
Pengeboman ini terjadi di saat pasukan asing, seperti AS dan Inggris, mulai keluar dari Afganistan.
Baca Juga: Kisah Sahar Khan, Para Pemanggil Sahur dengan Penghasilan Kecil di Kashmir
Artikel Rekomendasi