Kisah Sahar Khan, Para Pemanggil Sahur dengan Penghasilan Kecil di Kashmir

- 10 Mei 2021, 09:26 WIB
Ilustrasi Ramadan
Ilustrasi Ramadan /Pixabay/engin_akyurt

Tetapi para Sahar Khan tersebut berkata bahwa pembatasan tersebut tidak menghentikan kelanjutan tradisi mereka.

Menurut aktivis budaya Zareef Ahmad, tradisi Sahar Khan datang ke Kashmir dari Asia Tengah.

Baca Juga: Muslimah di Barat Menghidupkan Kembali Tradisi Melantunkan Quran di Publik

Saat dia masih kecil, dia berkata bahwa hanya ada satu Sahar Khan yang ada di Srinagar, kota utama Kashmir.

Sahar Khan tersebut bernama Ghulam Mohammad Baengi.

Zareef berkata bahwa Ghulam akan berjalan kaki jauh dan membangunkan orang-orang dengan meniupkan terompet.

Terompet tersebut dibuat dari tanduk domba yang sudah dikosongkan.

"Dia juga akan melantunkan ayat yang memuja Nabi Muhammad saat dia berjalan di jalanan kosong Srinagar pada tengah malam," kata Zareef seperti dikutip dari Al Jazeera.

Menurutnya, pengalaman Ramadan di Kashmir tidak sempurna tanpa Sahar Khan.***

Halaman:

Editor: Eria Winda Wahdania

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini