Hamas dan Israel Mulai Genjatan Senjata, Presiden AS Joe Biden Janji Beri Bantuan untuk Rakyat Palestina

21 Mei 2021, 12:36 WIB
Presiden AS, Joe Biden./ REUTERS/Kevin Lamarque /

MEDIA JABODETABEK – Hamas dan Israel mulai genjatan senjata pada Jumat 21 Mei 2021 pada waktu yang ditentukan oleh Mesir sebagai mediator.

Hitungan mundur genjatan senjata dimulai pukul 2.00 waktu setempat.

Saat itu, roket Hamas di Palestina masih berlanjut menyerang wilayah lawan. Sedangkan Israel juga masih meluncurkan satu kali serangan udara.

Baca Juga: Karena Cemburu Dengan Istrinya, Anak Jadi Korban Penganiayaan dan Kekerasan Ayahnya di Serpong Tangerang

Dalam pidatonya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyampaikan belasungkawa untuk Israel dan Palestina.

Ia mengatakan bahwa AS akan bekerjasama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta badan internasional lainnya untuk beri bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina di Gaza.

Joe Biden juga berjanji menyelamatkan kehancuran akibat pertempuran terparah dalam beberapa tahun terakhir di wilayah tersebut.

Ia menuturkan bahwa bantuan akan dikoordinasikan dengan Otoritas Palestina dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Baca Juga: Update, Ayah Penganiaya Anak di Tangerang Selatan Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun

Namun, Joe Biden tidak mengizinkan Hamas kembali mendatangkan senjata untuk mereka.

Ketika melakukan genjatan senjata, Hamas dan Israel sepakat untuk membalas bila ada salah satu pihak yang melakukan pelanggaran.

Mesir akan mengutus dua delegasi untuk memantau genjatan senjata yang dilakukan Hamas dan Israel.

Hamas adalah kelompok militer yang menguasai jalur Gaza.

Pihaknya merencanakan perayaan kemenangan atas Israel yang dinilainya lebih kuat secara militer dan ekonomi.

Baca Juga: Mengerikan! 279 Juta Data Pribadi Penduduk Indonesia Bocor dan Diperjual Belikan Sejak 12 Mei 2021

Berbeda dengan di jalur Gaza, suasana ketenangan di wilayah Israel terasa pahit.

Eiv Izyaev, seorang insinyur berusia 30 tahun di Tel Avis Israel menyambut baik genjatan senjata yang memberi harapan berakhirnya konflik.

“Bagus bahwa konflik akan berakhir, namun sayangnya saya merasa kita tidak punya banyak waktu sebelum eskalasi berikutnya,” kata Eiv Izyaev seperti dikutip Media Jabodetabek dari antaranews.com pada Jumat 21 Mei 2021.

Pejabat kesehatan di Gaza melakukan pendataan jumlah korban yang terdampak akibat konflik tersebut.

Sejak pertempuran berlangsung pada 10 Mei 2021, sebanyak 232 warga Palestina tewas, termasuk 65 adalah anak-anak.

Baca Juga: Tak Berkutik, Pelaku Kekerasan Anak Diamankan Polisi

Warga Palestina yang mengalami luka-luka akibat serangan udara lebih dari 1.900 orang.

Israel juga mengaku bahwa pihaknya telah menewaskan 160 petempur Hamas di jalur Gaza.

Pihak otoritas di Israel juga melakukan pendataan jumlah warga Israel yang menjadi korban akibat pertempuran tersebut.

Sebanyak 12 warga Israel dinyatakan tewas dan ratusan orang luka-luka akibat serangan roket Hamas.

Seragan udara yang dilakukan Hamas juga menimbulkan kepanikan di Israel dan banyak warga mengungsi ke daerah yang aman.

Baca Juga: Update Terkini di Palestina, Hamas dan Israel Umumkan Gencatan Senjata di Gaza

Ketika sedang maraknya peringatan global atas Israel dan Hamas, Joe Biden mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar mengusahakan deeskalasi.

Sedangkan Mesir, Qatar, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berusaha melakukan mediasi.

Sebelumnya, Hamas menuntut penarikan mundur pasukan Israel dari Yerusalem sebagai syarat untuk menghentikan pertempuran.

Namun pejabat Israel mengatakan bahwa tidak ada syarat demikian dalam melaksanakan genjatan senjata.***

Editor: Putri Amaliana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler