Apa Itu Demensia? Sindrom yang Diderita Pengemudi Mercy yang Lawan Arus di Tol JORR

- 30 November 2021, 06:59 WIB
Ilustrasi Demensia|Apa Itu Demensia? Sindrom yang Diderita Pengemudi Mercy yang Lawan Arus di Tol JORR
Ilustrasi Demensia|Apa Itu Demensia? Sindrom yang Diderita Pengemudi Mercy yang Lawan Arus di Tol JORR /Pixabay/geralt

MEDIA JABODETABEK - Baru - baru ini seorang pengemudi Mercy dengan inisial MSD yang berusia 66 tahun, melawan arus di Tol JORR hingga menabrak dua mobil.

Diketahui hal tersebut terjadi karena penyakit sindrom Demensia yang ia derita. Lantas apa itu Demensia? Simak pengertian, gejala, pencegahan, faktor resiko, dan perawatan sindrom Demensia.

Apa yang dimaksud dengan Demensia?

Melansir dari WHO, Demensia adalah suatu sindrom yang bersifat kronis atau progresif yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif di luar apa yang mungkin diharapkan dari konsekuensi biasa dari penuaan biologis.

Baca Juga: Hari Terakhir! Ganjil Genap Jakarta Senin, 29 November 2021: Jangan Lupa Inilah 13 Titik Lokasi Pemeriksaannya

Hal tersebut mempengaruhi memori, berpikir, orientasi, pemahaman, perhitungan, kapasitas belajar, bahasa, dan penilaian. Gangguan fungsi kognitif biasanya diawali dengan perubahan suasana hati, kontrol emosi, perilaku, atau motivasi.

Demensia terjadi akibat berbagai penyakit dan cedera yang mempengaruhi otak, seperti penyakit Alzheimer atau stroke.

Apa Saja Gejala Sindrom Demensia?

Demensia mempengaruhi setiap orang dengan cara yang berbeda, tergantung pada penyebab yang mendasarinya, berdasarkan kondisi kesehatan dan fungsi kognitif orang tersebut sebelum jatuh sakit.

Baca Juga: CEK FAKTA: Seleb Tiktok Cantik Dimakan Buaya, Begini Penjelasannya

Gejala atau tanda dari Demensia dapat dibagi menjadi tiga tahapan, diantaranya:

1. Tahap awal

Tahal awal Demensia sering diabaikan karena gejalanya bertahap, gejala pada umumnya seperti:

• Kelupaan
• Lupa Waktu
• Tersesat di tempat yang familiar

Baca Juga: Banyak yang Cari Link Nonton Film Perverse Family Sub Indo, Rumah Hantu Haunted House, Apakah Ada ?

2. Tahap Tengah

Di tahap tengah, tanda dan gejala Demensia menjadi lebih jelas, yaitu:

• Menjadi pelupa tentang peristiwa baru-baru ini dan nama orang
• Menjadi bingung saat di rumah
• Mengalami peningkatan kesulitan dengan komunikasi
• Membutuhkan bantuan dengan perawatan pribadi
• Mengalami perubahan perilaku, termasuk menggembara dan bertanya berulang-ulang

Baca Juga: Sinopsis Dikta dan Hukum Yang Diperankan Oleh Natasha Wilona dan Ajil Ditto Yang Akan Segera Tayang

3. Tahap Akhir

Tahap akhir Demensia adalah salah satu ketergantungan total dan tidak aktif. Gangguan memori serius dan gejala fisik terlihat lebih jelas, seperti:

• Menjadi tidak menyadari waktu dan tempat
• Mengalami kesulitan mengenali kerabat dan teman
• Mengalami kesulitan berjalan
• Mengalami perubahan perilaku yang dapat meningkat dan termasuk agresi.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini 30 November 2021: Secara Umum Berawan Hingga Hujan Sedang

Perawatan dan Pengobatan

Saat ini, tidak ada pengobatan yang tersedia untuk menyembuhkan Demensia. Obat-obatan anti Demensia dan terapi pengubah penyakit yang dikembangkan hingga saat ini memiliki kemanjuran yang terbatas, dan terutama diberi label untuk penyakit Alzheimer, meskipun banyak perawatan baru yang sedang diteliti dalam berbagai tahap uji klinis.

Selain itu, banyak yang dapat ditawarkan untuk mendukung dan meningkatkan kehidupan orang-orang dengan Demensia dan pengasuh serta keluarga mereka. Dimana perawatan Demensia memiliki tujuan utama sebagai:

Baca Juga: Sinopsis Balika Vadhu Hari Ini Senin, 29 November 2021 di ANTV: Anandhi Menolak Menikah dengan Shiv

• diagnosis dini untuk mempromosikan manajemen dini dan optimal
• Mengoptimalkan kesehatan fisik, kognisi, aktivitas, dan kesejahteraan
• Mengidentifikasi dan mengobati penyakit fisik yang menyertainya
• Memahami dan mengelola perubahan perilaku
• Memberikan informasi dan dukungan jangka panjang kepada pengasuh.

Faktor Risiko dan Pencegahan

Usia adalah faktor terkuat yang bisa menyebabka penyakit Demensia. Selain itu, ada juga faktor risiko tambahan seperti depresi, isolasi sosial, pencapaian pendidikan yang rendah, ketidakaktifan kognitif, dan polusi udara.

Sebuah studi menunjukan bahwa orang dapat mengurangi penurunan kognitif dan Demensia dengan aktif secara fisik, tidak merokok, menghindari penggunaan alkohol yang berbahaya, mengendalikan berat badan, makan makanan yang sehat, menjaga tekanan darah, kolesterol, serta kadar gula darah yang sehat.***

Editor: Eria Winda Wahdania

Sumber: WHO


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini