MEDIA JABODETABEK- Hari Gizi Nasional baru saja berlalu, namun dibalik perayaan tersebut, masih terselip banyak cerita mengenaskan terkait dengan dengan kurangnya gizi anak-anak Indonesia.
Secara fiisik, apa yang dikonsumsi masyarakat, khusunya anak-anak memang terlihat mencukupi, namun dari kacamata pemenuhan nutrisi khusunya iodium, banyak para orangtua yang mengabaikannya atau mungkin tak sadar telah mengabaikannya.
Seperti yang di ungkap Prof. Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN selaku Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB University menyampaikan, bahwa Indonesia masih memiliki beban hidden hunger (kelaparan tersembunyi) yang besar.
Baca Juga: Hidden Hunger dan Permasalahnnya di Indonesia
Menurutnya kondisi yang timbul akibat kekurangan zat gizi mikro seperti iodium, zat besi, vitamin A dan zink ini telah menimbulkan beberapa masalah kesehatan yang berkepanjangan.
Masyarakat seringkali masih abai akan masalah ini, karena meskipun makanan yang dikonsumsi tidak memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, penderitanya tidak merasa kelaparan karena asupan gizi makronya sudah terpenuhi.
“Jika tidak segera mendapatkan perhatian, akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia dalam jangka panjang – baik secara fisik maupun psikis.”ungkap Prof. Dodik
Sependapat dengan Prof. Dodik, dr. Diana F. Suganda, Sp.GK, M.Kes seorang Dokter Spesialis Gizi Klinik berpendapat, Orang tua perlu memperkaya pengetahuan dan kreativitas dalam memenuhi nutrisi seluruh keluarga dengan menyertakan bahan-bahan bergizi di tiap masakan, termasuk garam beriodium.
Baca Juga: 7 Kebiasanan Buruk Perusak Gigi Anak dan 7 Pencegahannya
Artikel Rekomendasi