Waspada, Jika Telinga Berdengung Bisa Jadi Salah Satu Gejala Covid-19, Berikut Penjelasannya

28 Januari 2022, 08:20 WIB
5 Gejala Utama Varian Baru Covid-19 Omicron yang Harus Diperhatikan. /Pixabay/visuals3Dde

MEDIA JABODETABEK - Hingga saat ini, gejala Covid-19 sering bermunculan selain sakit tenggorokan, pilek, rasa lelah, sesak napas dan batuk.

Baru-baru ini ada suatu gejala Coivid-19 yang tidak diduga sebagai tanda penyakit Covid-19 ini.

Dilansir dari laman The Sun, Sabtu Januari 2022 salah satu gejala Covid-19 yang tersebumnyi dan mengejutkan. Ada suara berdengung yang dialami penderita Covid-19.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari ini 28 Januari 2022, untuk Gemini Waspada, Utamakan Kesehatan Jangan Terlalu Sibuk Kerja

Gejala ini ditandai dengan adanya suara dengung bernada rendah, gejala itu dikenal dengan tinnitus.

Suara yang bernada rendah ini disebut bisa memengaruhi sekitar satu dari enam orang yang terinfeksi Covid-19.

Kondisi dimana penderita mendengar suara desing yang tidak berasal dari sumber luar dan hanya penderita yang menyadarinya. Kondisi ini disebut bisa sangat membuat frustasi penderita Covid-19.

Baca Juga: Makanan Nikmat Tanpa Disadari Menjadi Memicu Kanker, Simak Penjelasan dr Zaidul Akbar

"Ini sering dikaitkan dengan insomnia dan dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, stres, dan depresi," kata Katie, dikutip Mediajabodetabek dari laman PMJ News.

Para peneliti di University of Manchester, Inggris mengatakan, antara tujuh hingga 15 persen orang dewasa yang dididagnosis dengan Covid-19 melaporkan masalah pendengaran dan keseimbangan.

Baca Juga: 5 Fakta Kopi bagi Kesehatan Menurut Ahli Kesehatan, Bisa Bikin Senang Hingga Mencegah Dehidrasi

Professor dibidang auidologi Unviersity Of Manchester Kevin Munro, menjelaskan ada kemungkinan virus menyerang dan merusak sistem pendengaran bagi penderita.

Munro juga mengatakan disisi lain tekanan metal dan emosional akibat dari pandemi mungkin jadi pemicunya.

“Tetapi kita perlu berhati-hati ketika menafsirkan temuan ini karena tidak selalu jelas apakah penelitian melaporkan gejala yang ada atau baru,”ujarnya.(Ramdan)***

 

Editor: Ricky Setiawan

Sumber: PMJNews

Tags

Terkini

Terpopuler