5 Jenis Makanan yang Berdampak Buruk Bagi Kesehatan

14 Januari 2021, 11:52 WIB
Ilustrasi sakit perut. /Pexel/Polina Zimmerman

MEDIA JABODETABEK - Makanan tidak sehat merupakan jenis atau bahan makanan yang kandungan gizinya tidak seimbang.

Apabila dikonsumsi secara berlebihan akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.

Untuk menjaga kesehatan sebaiknya menerapkan pola hidup sehat salah satunya dengan rajin mengonsumsi makan-makanan bergizi seperti sayur dan buah-buahan.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Kota Depok Terima 11.140 Vaksin

Dilansir Pikiran-Rakyat.com (PR) dari The Healthy, 5 jenis makanan di bawah ini sangat pengaruh buruk bagi tubuh Anda.

1. Gorengan
Makanan yang digoreng menyebabkan refluks asam dan mulas. Rothenberg mengatakan bahwa makanan yang digoreng mengendap di perut Anda lebih lama, karena tidak mudah untuk terurai.

Tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna gorengan karena kandungan lemaknya yang tinggi dan menjadikannya makanan yang menyebabkan munculnya lemak perut.

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat pada artikel 5 Jenis Makanan Beri Pengaruh Buruk bagi Kesehatan Usus, Apel dan Gorengan Masuk Daftar

Baca Juga: Berita Duka Cita, Innalillahi Wa Innaillaihi Roji'un Syehh Ali Jaber Meninggal Dunia

2. Susu dan makanan olahannya
Menurut International Foundation for Gastrointestinal Disorders (IFFGD), komponen kunci untuk menjaga perut Anda tetap normal dan ideal, adalah menghindari FODMAP (Fermentasi Oligosakarida, Disakarida, Monosakarida, dan Poliol).

Namun, perlu Anda ingat bahwa pada dasarnya ini adalah karbohidrat yang dapat difermentasi dengan cepat yang dapat memperburuk usus Anda.

Beberapa orang mungkin tidak memiliki sensitivitas terhadap FODMAP, tetapi ada beberapa yang mengalami gejala setelah memakan makanan tertentu dari jenis olahan ini. Ditemukan pula, adanya orang yang secara bertahap mengembangkan efek yang memburuk dengan setiap paparan.

Laktosa umumnya ditemukan pada semua susu hewani, terutama FODMAP yang paling terkenal. Laktosa dipecah di usus kecil oleh enzim yang disebut laktase. Tubuh manusia menghasilkan lebih sedikit laktase seiring bertambahnya usia (karena tujuan utamanya adalah membantu bayi mencerna ASI) yang berarti makanan olahan susu yang mengandung laktosa dapat menyiksa perut.

Menariknya, IFFGD mengatakan bahwa tingkat laktase yang tidak mencukupi dapat dipengaruhi oleh genetika dan etnis. IFFGD mencatat hampir 100 persen orang Asia dan Indian Amerika memiliki tingkat laktase yang rendah dan memiliki banyak gangguan pada usus.

Jenis olahan ini biasanya ditemukan dalam susu, yogurt biasa (non-Yunani), keju lembut, dan makanan penutup berbahan dasar susu.

Baca Juga: Lagi, Tim SAR Gabungan Jawa Barat Temukan 5 Korban Meninggal Dunia Akibat Longsor di Sumedang

3. Fruktosa berlebih dalam apel, madu, asparagus
Makanan dengan banyak fruktosa (FODMAP) menyebabkan gas, kembung, dan diare. Kondisi tersebut merupakan ciri umum dari sindrom iritasi usus besar (IBS).

Penelitian yang diterbitkan Medical Hypotheses edisi 2015 menjelaskan bahwa malabsorpsi fruktosa dapat meningkatkan gejala IBS, dan umum terjadi pada pasien IBS.

Mereka mencatat bahwa membatasi fruktosa dalam makanan dapat menyebabkan perbaikan gejala IBS.

enis makanan ini umumnya ditemukan pada buah-buahan tertentu seperti apel, mangga, semangka; sayuran tertentu seperti asparagus, kacang polong; pemanis seperti sirup jagung fruktosa tinggi, nektar agave, dan madu.

4. Bawang putih, bawang bombay
Makanan tertentu seperti bawang bombay, gandum, dan bawang putih mengandung sejenis serat yang disebut fruktan.

Bagi sebagian orang, fruktan sulit dicerna dan bisa menyebabkan perut kembung. Menurut Current Gastroenterology Reports 2014 dengan membatasi serat ini dalam makanan dapat mengurangi berbagai gangguan GI. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan karena ada beberapa faktor yang mungkin mendorong intoleransi makanan setiap orang.

Bahan ini bisa Anda temukan pada Grains (barley, wheat); sayuran (artichoke, bawang merah, bawang putih); kacang-kacangan (kacang hitam, kacang merah, kedelai); dan aditif (inulin).

5. Kacang Polong dan kacang-kacangan
Pakar nutrisi di Mayo Clinic menjelaskan bahwa kacang-kacangan adalah makanan penghasil gas yang umum seperti kubis dan brokoli. Itu semua berkaitan dengan bakteri di usus besar dan pencernaan atau fermentasi makanan yang tidak tercerna.***(Mutia Yuantisya/pikiran-rakyat.com)

Editor: Putri Amaliana

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler