Marshanda Update Instagram Story, Berikut Penjelasan Mengenai Bipolar yang Dialami Marshanda

- 12 Juli 2022, 15:05 WIB
Marshanda Update Instagram Story, Berikut Penjelasan Mengenai Bipolar yang Dialami Marshanda.
Marshanda Update Instagram Story, Berikut Penjelasan Mengenai Bipolar yang Dialami Marshanda. /Instagram/@lambegosip/

MEDIA JABODETABEK - Mashanda muncul kembali, usai dirinya dikabarkan hilang di Los Angeles beberapa waktu yang lalu.

Kabar hilangnya Marshanda diketahui dipicu oleh gangguan Bipolar yang dialaminya sejak 2009 silam.

Pemain sinetron Marshanda yang sering disapa cha-cha, ia mengungkapkan kabar hilangnya Marshanda yang dipicu oleh Bipolar diunggahnya melalui Instagram Story di akun @marshanda99, pada Selasa, 12 Juli 2022.

Baca Juga: Ramalan Cuaca Hari Rabu 13 Juli 2022 hingga Minggu 17 Juli 2022 di Bekasi

"Dan untuk yang bilang gue bipolar dan segala macam, mestinya harus nanya sama yang ngurusin gue, dan bukan nanya sama orang yang pura-pura atau berasa paling tau gue," ucap Marshanda.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Marshanda sempat dikabarkan hilang dan ada indikasi pada gangguan bipolar.

Lantas apa yang sebenarnya perlu diketahui tentang gangguan bipolar yang dialami oleh Marshanda?

Baca Juga: Info Terbaru BMKG: Ramalan Prakiraan Cuaca 13 Juli 2022 di Wilayah Depok

Sebagaimana yang dilansir oleh Mediajabodetabek.com di kanal YouTube SKWAD Health pada Selasa, 12 Juli 2022.

Menurut penjelasan dr. Alexandra Gabriella Adeline sebagai psikolog yang mengetahui tentang bipolar.

Berikut ini simak penjelasan tentang gangguan bipolar.

Secara pandangan umum psikolog, bipolar adalah sebuah gangguan mood episodik yang terkadang muncul dan terkadang netral.

Baca Juga: Resmi Hengkang dari Inter Milan, Arturo Vidal Gabung Klub Brazil

Menurut dr. Alexandra, perubahan mood yang ekstrim sering disalah artikan dengan moody, padahal istilahnya berbeda.

"Gangguan bipolar ini dipicu karena episodik manik yang timbul dari semangat yang berlebihan dan episodik depresi yang timbul dari perasaan tidak semangat sama sekali," ucap Alexandra.

dr. Alexandra juga menerangkan bahwa jenis bipolar itu ada empat, yakni Bipolar 1, Bipolar 2, Bipolar Cyclothymic, dan Bipolar Campuran.

Selain itu juga perihal gejala yang timbul dari gangguan bipolar, di antaranya:

Baca Juga: Kode Keamanan Anda Telah Berubah di WhatsApp Memiliki Arti Apa? Apakah Berbahaya?

1. Perasaan semangat yang berlebihan yang timbul dari episodik manik, dan tidak semua bipolar berawal dari depresi.

2. Kepercayaan diri yang berlebih dari tindakan normal pada umumnya.

3. Timbul perasaan tidak butuh tidur, sehingga hanya tidur dengan durasi 3-4 jam per hari.

4. Merasa bingung dengan pikiran dan perasaan, misalnya, ada rasa ingin menghaburkan uang karena bingung mau dipakai apa uangnya.

Kemudian, dr. Alexandra menjelaskan gejala bipolar juga berasal dari sesuatu hal yang dialaminya.

Baca Juga: Peta Ganjil Genap Wilayah DKI Jakarta Rabu, 13 Juli 2022, Berlaku Untuk Kendaraan Ganjil

"Orang-orang yang mengalami bipolar, cenderung diperlakukan diskriminasi, dikucilkan, dan dijauhkan dari lingkungan masyarakat, itu bisa menjadi pemicu timbulnya perasaan yang berlebihan," kata Alexandra.

Informasi yang didapatkan dari penjelasan psikolog, gangguan bipolar terjadi tidak didasarkan pada kondisi yang spesifik yang menentukan kepribadian seseorang mengalami gangguan bipolar.

"Orang-orang yang terkena gangguan bipolar, biasanya rentan terkena stress, seperti orang yang terlalu idealis, sedangkan realita kehidupan sering terjadi perubahan, sehingga keadaan yang tidak sesuai harapan ini yang menimbulkan gangguan bipolar itu terjadi," ucap Alexandra sebagai dr. Psikologi.

Penyebab gangguan bipolar secara psikologis terjadi dari beberapa faktor, di antaranya:

Baca Juga: 10 Link Twibbon Memperingati 1 Muharram 1444 Hijriyah, Frame Tahun Baru Islam yang Simple dan Elegan

1. Faktor genetik, misalnya, di dalam keluarga ada yang mengalami gangguan psikologis, kemungkinan ada potensi keterunannya atau sedarah terkena gangguan bipolar.

2. Faktor traumatik, misalnya, seseorang yang mengalami kecelakaan, terkena hantaman benda keras di kepala, sehingga timbul rasa sakit yang berlebihan atau disebut sebagai Traumatic Brain Injury.

3. Faktor lingkungan, misalnya, terjadi kekerasan, pelecehan seksual, dan konsumsi obat-obatan terlarang bisa menjadi pemicu terjadinya gangguan bipolar.

Baca Juga: Cek Disini! Prakiaan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu, 13 Juli 2022

Oleh sebab itu, dr. Alexandra mengungkapkan bahwa tidak ada faktor tunggal yang terjadi pada gangguan bipolar.

Pengobatan bisa dilakukan oleh penderita bipolar selama dilakukan secara rutin dan terarah.

"Biasanya pada penderita bipolar, secara medis, kita melakukan 'Psikofarmokologi' yang mengarah pada penyembuhan kestabilan mood, lalu 'Psikoedukasi' memberikan sarana konsultasi untuk terbuka atau diskusi tentang kesulitan yang dialami, dan 'Psikoterapi', yakni terapi yang dibangun untuk membentuk pikiran-pikiran positif terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar," kata Alexandra dalam penjelasan pengobatan bipolar.***

 

Editor: Nurul Fitriana


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini