UEFA Berikan Hukuman Skors Pada Bek Slavia Praha Ondrej Kudela Pasca Insiden Rasisme

- 15 April 2021, 06:00 WIB
Pemain Slavia Praha, Ondrej Kudela terlibat pertikaian dengan pemain Rangers, Glen Kamara.
Pemain Slavia Praha, Ondrej Kudela terlibat pertikaian dengan pemain Rangers, Glen Kamara. /REUTERS/ANDREW MILLIGAN

MEDIA JABODETABEK - Uni Sepak Bola Eropa (UEFA) telah menjatuhkan hukuman pada bek Slavia Praha Ondrej Kudela atas tindakan rasisme terhadap pemain gelandang Rangers, Glen Kamara pada Kamis, 15 April 2021, waktu setempat.

Hukuman yang dijatuhkan terhadap Kudela berupa skorsing selama 10 pertandingan lantaran perilaku rasisme.

Mediajabodetabek.com melansir dari Reuters, hukuman skors yang didapati Kudela akan mempengaruhi penampilannya di timnas Republik Ceko pada putaran EURO 2021 selama musim panas ini.

Baca Juga: Pegatron Akan Membangun Pabrik Suku Cadang Tesla di Texas

Baca Juga: Olah Kurma Menjadi Date Balls yang Mudah disajikan Saat Berbuka Puasa

Baca Juga: 5 Aplikasi ini Mempermudah Olahraga Kamu Selama Puasa, Cobain Yuk

Hal tersebut juga membuat pemain berusia 34 tahun itu tidak bisa ikut bertanding membela Slavia yang akan menjamu Arsenal pada Jumat, 16 April 2021.

Tak hanya Kudela, namun hukuman juga dijatuhkan terhadap Kamara atas penyerangan secara fisik sebagaimana yang dilaporkan Slavia Praha ke UEFA.

Baca Juga: Ha Ji Won Memulai Debutnya Sebagai Seniman yang Menimbulkan Berbagai Reaksi dari Netizen

Baca Juga: Berkah Sahur Sebelum Melaksanakan Puasa Ramadhan, Berikut Ketentuannya

Baca Juga: Pemkot Bogor Buka Lowongan untuk Posisi Dewas dan Dirops, Cek Link Pendaftarannya di Sini

Dalam pertandingan 16 besar Liga Eropa yang berlangsung pada Jumat, 19 Maret 2021 di Ibrox Stadium, Skotlandia, Slavia memang memang menang atas Rangers dengan skor 2-1.

Tak lama setelahnya, terjadi baku hantam antara Slavia dan Rangers. Kaki Kemar Roofe menghantam keras wajah Ondrej Kolar saat momen perebutan bola.

Selain itu, pada hari di mana insiden tersebut berlangsung, pelatih Rangers Steven Gerrard menganggap jika permasalahan justru ada di manajemen UEFA lantaran dinilai melindungi pelaku rasisme.***

Editor: Ricky Setiawan


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah