Artinya, pembaca buku sangat fokus kepada isi dari buku dan tidak terganggu hal dan pikiran lain.
“Intinya bagaimana kita memasukkan materi dari buku ke pikiran bawah sadar, kemudian diaktifasi ke pikiran sadar kita, “ katanya.
Secara teknis, lanjut dia, metode membaca cepat ini seperti menghilangkan langkah-langkah yang tidak perlu dalam proses membaca, namun tidak mengurangi esensi dari buku yang dibaca.
“Misalnya, kita tidak perlu membaca kata per kata, tidak perlu melafalkan apa yang kita baca, baca penuh dari kiri ke kanan. Tidak perlu, jadi bisa membaca lebih cepat,” imbuhnya.
Dengan metode tersebut, bahkan untuk memahami satu halaman buku kita hanya perlu membaca seperempat bagian dari buku saja.
“Harapannya kita bisa meningkatkan minat baca minimal dari lingkaran kecil orang-orang di sekitar kita dulu,” pungkasnya.***
Artikel Rekomendasi