Network
Baca Juga: Episode Terakhir Vincenzo Memperoleh Rating Tertinggi Ke-6 Sepanjang Sejarah tvN
Peristiwa itu ditenggarai atas laporan berita berjudul 'Mencari Keadilan Ratusan Orang Duduki Polres Konawe Sambil Pamer Parang'.
Setelahnya, jurnalis tersebut malah mendapat teror dan ancaman dari salah satu kelompok Ormas yang tidak terima atas pemberitaannya.
"Akhirnya jurnalis ini di-doxing, datanya disebarkan, dia juga mengalami ancaman sampai diteror. Kasus ini belum selesai. Kita terus melakukan pendampingan kepada korban dengan cara mediasi dan sengketa pers-nya diserahkan ke Dewan Pers," ujarnya.
Baca Juga: Memasuki Minggu Terakhir Puasa Ramadhan, Perhatikan Ciri dan Tanda Malam Lailatul Qadar
Sementara itu, kasus doxing lainnya juga dialami oleh Ketua AJI Bandar Lampung, Hendry Sihaloho.
Ia di-doxing ketika mendampingi panitia diskusi Unit Kegiatan Mahasiswa Teknokra Universitas Lampung yang kala itu sedang menggelar diskusi mengenai isu rasisme Papua.
Baca Juga: Virus COVID-19 Varian Baru Dari India Ditemukan di Indonesia
Tak hanya itu, peretasan dua media online yakni Tempo.co dan Tirto.id juga terjadi pada Agustus 2020.
Serta DDos terhadap dua media yang kerap menyuarakan hak-hak perempuan dan kaum minoritas, yakni Konde.co dan Magdalene.co.***
Artikel Rekomendasi