Menurutnya, pembaruan Alutsisa di tubuh TNI harus tetap dilaksanakan. Bahkan, ia juga menyebutkan bahwa pembelanjaan anggaran Kemhan tidak signifikan.
Ketidakberimbangan itu dilihat saat pemerintah yang terlalu memprioritaskan TNI AD.
"Contoh, ketika TNI AD membeli beberapa tank modern buatan Jerman, itu juga tidak signifikan dengan pengadaan pesawat tempur modern yang harus dimiliki TNI AU, demikian juga TNI AL," paparnya.
Dalam hal ini, lanjut Iman, pengadaan Alutsista di matra laut harus menjadi prioritas pemerintah dewasa ini, sehubungan dengan Indonesia yang merupakan negara maritim.
"Pengadaan Alutsista angkatan laut ini menjadi penting dan harus segera menjadi prioritas. Tidak hanya kapal selam, tetapi juga pengadaan Alutsista lain di matra laut untuk memenuhi kapasitas-kapasitasya di negara maritim," tegasnya.
Baca Juga: Pendeta Yerry: Jozeph Paul Zhang Tidak Mencerminkan Kebenaran Dalam Kekristenan
Iman menambahkan, peristiwa hilangnya kontak kapal selam KRI Nanggala 402 merupakan sebuah sinyal bagi pemerintah untuk memprioritaskan anggaran pembelanjaan untuk Alutsista TNI AL.
"Seharusnya menjadi sinyal bagi pemerintah bahwa harus menjadi prioritas pembelanjaan anggaran Kemhan untuk matra laut sekarang ini," tandasnya.***
Artikel Rekomendasi