MEDIA JABODETABEK - Ibadah Jumat Agung di Gereja Katedral Jakarta berlangsung secara sederhana sebagai upaya penyesuaian selama pandemi COVID-19 pada Jumat, 2 April 2021.
Humas Keuskupan Agung Gereja Katedral Jakarta Susyana Suwadie mengatakan, ibadah tersebut merupakan hari perenungan dan peringatan wafatNya Yesus Kristus, yang disalib sebagai bentuk penebusan dosa umat manusia.
"Itu akan disesuaikan. Di masa pandemi ini, umat yang hadir dengan cara menghormati dari tempat duduk masing-masing. Petugas akan mengangkat salib dari bagian depan, serta penerimaan komuni," ujarnya dikutip Mediajabodetabek.com dari ANTARA pada Jumat, 2 April 2021.
Baca Juga: Kecelakaan Kereta Api Tewaskan 36 Orang di Taiwan
Sebelumnya, diketahui jika acara tersebut biasa dilangsungkan dengan cara mencium salib dan berlutut. Namun, selama pandemi, ritual tersebut ditiadakan guna menghindari kontak fisik.
Selama pandemi COVID-19 berlangsung, pengurus Katedral menerapkan pembatasan jemaat yang akan melakukan misa. Kapasitas yang disediakan hanya tersedia 20 persen, yakni 200 orang di Gereja dan 109 lainnya di Plaza Maria.
Diketahui, jemaat yang hadir dalam peribadatan sebelumnya harus mendaftarkan diri secara online atau daring lewat situs belarasa.id untuk mengetahui kepesertaan dalam Paroki Katedral.
Baca Juga: Jumat Agung di Filipina, Sebuah Ritual Ekstrim Penyaliban sebagai Bukti Keimanan Pada Yesus Kristus
"Di ibadat pertama, terdaftar hampir penuh 309 orang, kemudian ibadat kedua sekitar 90 persen. Mungkin sebentar lagi penuh," katanya.
Artikel Rekomendasi