Soal Kasus Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala 402, Akademisi Sebut Kemhan Belum Lakukan Pembaruan Alutsista

23 April 2021, 04:42 WIB
kapal selam KRI Nanggala-402 /ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa

MEDIA JABODETABEK - Peneliti dalam Magnum Opus Research dan Political Consulting Imam Soleh, S.Ip, M.Si mengatakan jika Kementerian Pertahanan (Kemhan) belum melakukan pembaruan Alutsista untuk lini pertahanan laut.

"Fokus pemerintah, dalam hal ini Kemhan, belum melakukan pembaruan Alutsista di jajaran matra laut. Tetapi pada intinya, Kemhan memiliki program," ujarnya saat dihubungi Mediajabodetabek.com pada Kamis, 22 April 2021.

Ia memprediksi, Kemhan akan membawa Indonesia menjadi salah satu negara dengan Alutsista modern dan memumpuni lewat anggaran pembelanjaan yang akan disetujui oleh DPR-RI.

Baca Juga: Pelaut dalam Danau di Perancis Belajar Bagaimana Agar Tidak Tersangkut di Terusan Suez

"Kemhan memiliki program bahwa pada akhir tahun 2045, Indonesia masuk menjadi salah satu negara yang memiliki Alutsista yang memumpuni dan modern. Itu sudah masuk ke dalam rancangan anggaran pembelanjaan yang akan disetujui oleh DPR," terangnya.

Menanggapi hilangnya kontak kapal selam KRI Nanggala 402, ia menambahkan bahwa Kemhan harus mendahulukan matra laut untuk melakukan modernisasi Alutsista.

Baca Juga: DFL Perketat Karantina Pemain Liga Jerman

Namun, upaya tersebut dinilai tersendat akibat penanganan pandemi Covid-19.

"Semua anggaran terfokus pada penanganan Covid-19, tetapi walaupun bagaimana, pengadaan Alutsista, itu menjadi skala prioritas bagi Kemhan," sebutnya.

Menurutnya, pembaruan Alutsisa di tubuh TNI harus tetap dilaksanakan. Bahkan, ia juga menyebutkan bahwa pembelanjaan anggaran Kemhan tidak signifikan.

Baca Juga: Atta Halilintar Positif Covid-19, Netizen Komentari Keramaian di Acara Lamaran dan Resepsi Pernikahannya denga

Ketidakberimbangan itu dilihat saat pemerintah yang terlalu memprioritaskan TNI AD.

"Contoh, ketika TNI AD membeli beberapa tank modern buatan Jerman, itu juga tidak signifikan dengan pengadaan pesawat tempur modern yang harus dimiliki TNI AU, demikian juga TNI AL," paparnya.

Baca Juga: Hasil Pertandingan As Roma vs Atalanta Serie A Italia, 10 pemain Atalanta Berhasil Menahan As Roma di Ibu Kota

Dalam hal ini, lanjut Iman, pengadaan Alutsista di matra laut harus menjadi prioritas pemerintah dewasa ini, sehubungan dengan Indonesia yang merupakan negara maritim.

"Pengadaan Alutsista angkatan laut ini menjadi penting dan harus segera menjadi prioritas. Tidak hanya kapal selam, tetapi juga pengadaan Alutsista lain di matra laut untuk memenuhi kapasitas-kapasitasya di negara maritim," tegasnya.

Baca Juga: Pendeta Yerry: Jozeph Paul Zhang Tidak Mencerminkan Kebenaran Dalam Kekristenan

Iman menambahkan, peristiwa hilangnya kontak kapal selam KRI Nanggala 402 merupakan sebuah sinyal bagi pemerintah untuk memprioritaskan anggaran pembelanjaan untuk Alutsista TNI AL.

"Seharusnya menjadi sinyal bagi pemerintah bahwa harus menjadi prioritas pembelanjaan anggaran Kemhan untuk matra laut sekarang ini," tandasnya.***

Editor: Ricky Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler