Gempa Bumi dengan 5.5 M di Sulawesi Utara Diakibatkan Subduksi Sangihe-Talaud

1 April 2021, 22:00 WIB
Gempa 5,5 M Guncang Sulawesi Utara. BMKG: Aktivitas Subduksi Sangihe-Talaud /BMKG/
 
 
 
MEDIA JABODETABEK – Gempa tektonik berkekuatan 5.5 magnitudo terjadi di 61 kilometer barat daya Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pada Kamis 1 April 2021 pukul 17.12.25 WIB.
 
Titik gempa terjadi di koordinat 3.45 lintang dan 126.67 bujur pada pusat kedalaman 10 kilometer.
 
Baca Juga: Usut Tuntas Palaku Penembakan di Mabes Polri, Senjata ZA Berjenis Airgun
 
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Bambang Setiyo Prayitno mengatakan gempa tersebut diakibatkan aktivitas subduksi Sangihe-Talaud.
 
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Sangihe-Talaud," ungkap Bambang sebagaimana dikutip oleh Media Jabodetabek dari laman ANTARA.
 
Baca Juga: Berikut Lirik Lagu Anganku Anganmu dari Rasia dan Isyana Sarasvati yang masih Populer
 
Guncangan gempa bumi tersebut dirasakan di Tahuna dan Siau dengan intensitas II MMI.
 
Hal ini berarti getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
 
Berdasarkan pemaparan Bambang, dari hasil monitoring BMKG hingga Kamis pukul 17.40 WIB, belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
 
Baca Juga: Berikut Cara Pembayaran Denda Tilang Elektronik Menggunakan Bank BRI dan Bank Lain.
 
Bambang juga menghimbau masyarakat tetap tenang dan tidak termakan isu-isu hoax.
 
“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, agar menghindar dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa,” ujar Bambang.
 
Bambang meminta masyarakat untuk memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa.
 
Baca Juga: 10 Menu Makanan yang Paling Sering Dicari dan Dibeli untuk Buka Puasa Saat Ramadan
 
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk memeriksa ada tidaknya kerusakan akibat gempa yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
 
Sementara itu Staf Operasional Stasiun Geofisika Winangun Kota Manado, Indri mengungkapkan kalau hingga kini belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa bumi tersebut. 
 
Baca Juga: Universitas Gunadarma Klarifikasi Status Kemahasiswaan Terduga Teroris Zakiah Aini
 
"Belum ada informasi kerusakan dan terasa hingga Tahuna (Kabupaten Kepulauan Sangihe) dan Siau (Kabupaten Kepulauan Sitaro). Tidak berpotensi tsunami," ungkap Indri.
 
Hasil pemodelan juga menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.***
Editor: Yesa Novianti Putri Ashari

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler