Ini Penyebab Tol Cipali KM 122 Amblas, DPR Minta Pemerintah Segera Bentuk Tim Investigasi

10 Februari 2021, 11:08 WIB
Jalan Tol CIpali ambles akibat curah hujan tinggi yang mengakibatkan erosi. /Antara Foto/M Agung Rajasa/Antara Foto / M Agung Rajasa

MEDIA JABODETABEK - Pada Senin 8 Februari 2021, ruas tol Cipali (Cikopo-Palimanan) amblas.

Akibatnya lalulintas yang melintasi tol tersebut terganggu dan terhambat, sehingga pihak Jasa Marga dan Kepolisian berlakan sistem contra flow.

Penyeba amblasnya ruas jalan tol tersebut karena tingginya curah hujan di Jawa Barat, sehingga menyebabkan lereng badan jalan tergerus.

Baca Juga: Blusukan Anies Baswedan Senang Bisa Bertemu Lagi Dengan Warga yang Pernah Bertemu Saat Kampanye

Adapun panjang retakan badan jalan mencapai 40 meter, lubang retakan jalan terlihat cukup besar dan membahayakan.

Amblasnya badan jalan tol Cipali menjadi perhatian publik, hingga ke anggota Dewan.

Anggota Komisi IV DPR RI Syahrul Aidi Maazat meminta, supaya ruas tol yang ambals bisa segera diperbaiki.

Baca Juga: Tim Bulu Tangkis Indonesia Jalani Latihan Hadapi Tur Eropa Mendatang

Jika tidak segera diperbaikin akan menghambat perjalanan logistik karena itu sangat penting.

Seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel yang berjudul : Ruas Tol Cipali Ambles, Anggota DPR RI Desak Pemerintah Buka Investigasi, saat tol Cipali hanya bisa digunakan satu jalur.

"Kejadian ini menyebabkan terjadinya kemacetan dan terhambatnya arus logistik karena saat ini jalan Tol Cipali hanya dapat digunakan satu jalur," ujar Syahrul dikutip Media Jabodetabek.com dari Pikiran-Rakyat.com.

Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Bahasa Indonesia Serta Makna Lagu Los Dol, Denny Caknan

Atas kejadian tersebut, Syahrul mengingatkan, seharusnya pihak pengelola bisa mengantisipasinya.

Ia mengingatkan bahwa sebagian jalur Pantura juga putus karena banjir, serta mengakibatkan pula jalur kereta juga terputus di Semarang.

Anggota Komisi V DPR RI itu mengatakan amblesnya ruas tol Cipali itu berdampak meningkatnya biaya logistik dan lamanya pengiriman, karena jalur yang masih mungkin dilewati adalah jalur selatan yang lebih jauh.

Baca Juga: UPDATE Informasi Kasus Covid-19 Terkini, di Indonesia Selasa 9 Februari 2021, Total 1.174.779 orang

"Serangkaian kejadian ini dikhawatirkan akan memutus rantai pasok logistik ke Jakarta. Tindakan cepat dan tepat dibutuhkan oleh pemerintah dan pengelola saat ini," ucap Syahrul Aidi Maazat.

Terkait Tol Cipali ambles tersebut, ia meminta agar pemerintah dan pengelola segera melakukan investigasi penyebabnya.

Serta membuat kajian agar kejadian serupa dapat diantisipasi dan tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.

Baca Juga: True Beauty Tamat, Hwang In Yeop Tulis Surat Manis Untuk Penggemar

Kajian tersebut, termasuk dengan pengerjaan awal jalan tol tersebut yang terkesan terburu-buru alias kejar tayang, sebagaimana Media Jabodetabek.com mengutip Pikiran-Rakyat.com.

Sementara itu, Kementerian PUPR saat ini tengah melakukan penanganan amblesnya jalan di ruas Tol Cikopo - Palimanan (Cipali) KM 122 arah Jakarta.

Kami tengah melakukan sejumlah upaya untuk penanganan longsoran tersebut, di antaranya pemasangan sheet pile di sisi median untuk untuk proteksi lajur A (dari arah Jakarta menuju arah Semarang) dan juga untuk proteksi potensi gerakan di lokasi sliding," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian.

Baca Juga: Spesifikasi Hp Oppo Reno5 Pro 5G vs Xiaomi Mi 10T Pro 5G, Cocok Buat Bikin Vlog

Menurut Hedy Rahadian, akan dibangun 2 lajur sementara di median (detour) sepanjang 200 meter dari KM 122+300 hingga KM 122+500 untuk mengurangi beban lalu lintas, dengan waktu pengerjaan 10 hari.

Kementerian PUPR juga meminta untuk dibuat akses (sodetan) sementara untuk menuju contraflow jalur A dalam waktu 3 hari. Sodetan ini ditargetkan akan selesai pada Jumat 12 Februari 2021.

Sementara untuk penanganan permanen lebih lanjut, lokasi jalan yang ambles akan ditutup selama 1,5 bulan untuk dilakukan perbaikan dengan menggunakan bore pile untuk menahan longsor.

Baca Juga: Stok Habis, Fitra Eri Gagal Beli dan Mereview Mobil Esemka

Direktur Jenderal Bina Marga itu juga menyebut, BUJT sudah menunjuk konsultan dan kontraktor.

Pihaknya sedang menyiapkan mobile office atau kontainer dan Selasa ini mulai persiapan detour dan mobilisasi alat serta sheet pile.***(Ayu Nur Anjani/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Ricky Setiawan

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler