"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."
Sebagai bentuk ketaatan Nabi Ibrahim AS, ia memilih untuk menjalankan perintah Allah. Putranya Ismail meminta ayahnya untuk mengikatnya dengan tali dan mengasah pisaunya agar ketika dia disembelih, Ismail tidak menangis kesakitan.
Ismail juga meminta agar pakaiannya diberikan kepada ibunya sebagai kenang-kenangan. Lalu, pisau yang menyembelih Ismail tidak bisa digunakan.
Saat itu, Allah SWT mengganti Ismail dengan seekor hewan untuk disembelih. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Ash-Shaffat ayat 107 yang artinya:
Baca Juga: Cara Melaksanakan Sholat Sunnah Tahajud, Supaya Doanya Cepat Terkabulkan
"Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar."
Kejadian ini merupakan bentuk pengorbanan cinta ayah dan bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Segala pengorbanan dilakukan untuk mencapai cintanya kepada Allah SWT.
Ismail pun meyakini bahwa perintah Allah adalah yang terbaik untuknya.
Peristiwa ini juga menjadi awal dari perintah kurban yang dianjurkan.***
Artikel Rekomendasi