Sejarah Singkat Terjadinya Hari Raya Idul Adha atau Kurban

- 14 Juni 2021, 11:12 WIB
Hari raya kurban 2021 atau hari raya Idul Adha berdasarkan keputusan Muhammadiyah.
Hari raya kurban 2021 atau hari raya Idul Adha berdasarkan keputusan Muhammadiyah. /Unsplash.com/Stefan Widua

MEDIA JABODETABEK - Setiap 10 Dzulhijjah, seluruh umat Islam di dunia merayakan Idul Adha atau Hari Raya Haji begitu banyak orang menyebutnya. Bagi umat Islam, Idul Adha juga diartikan sebagai hari raya kurban.

Dalam sejarah Islam, Hari raya ini terjadi ketika Nabi Ibrahim bermimpi berulang kali. Dalam mimpi itu, Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih Ismail putra kesayangannya.

Perlu dicatat bahwa Nabi Ibrahim memiliki dua anak bernama Ismail dan Ishak. Anak Nabi Ibrahim bernama Ismail, yang lahir dalam rahim seorang wanita bernama Siti Hajar.

Baca Juga: Doa dan Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban di Hari raya Idul Adha 1442 H

Ketika Nabi Ibrahim bermimpi diperintahkan untuk menyembelih putranya, dia sangat sedih.

Pasalnya, Ismail adalah anak yang taat pada perintah orang tuanya dan Allah SWT. Namun, karena mimpi itu, Nabi Ibrahim seolah menemui sesuatu yang tak terduga.

Nabi Ibrahim tidak berdaya, karena tujuan mimpi itu diperintahkan oleh Sang Pencipta.

Baca Juga: 6 Rukun Iman yang Harus Ditaati Lengkap Dengan Pengertian dan Ketentuannya

Nabi Ibrahim datang kepada Ismail untuk menyampaikan mimpi bahwa Allah SWT memerintahkan pembantaian putranya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat As-Shaffat ayat 102 yang artinya :

"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."

Baca Juga: Cara Membuat Air Ruqyah Untuk Diminum Sendiri dan Juga Orang Lain, Bisa Untuk Obat Karena Gangguan Jin

Sebagai bentuk ketaatan Nabi Ibrahim AS, ia memilih untuk menjalankan perintah Allah. Putranya Ismail meminta ayahnya untuk mengikatnya dengan tali dan mengasah pisaunya agar ketika dia disembelih, Ismail tidak menangis kesakitan.

Ismail juga meminta agar pakaiannya diberikan kepada ibunya sebagai kenang-kenangan. Lalu, pisau yang menyembelih Ismail tidak bisa digunakan.

Saat itu, Allah SWT mengganti Ismail dengan seekor hewan untuk disembelih. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Ash-Shaffat ayat 107 yang artinya:

Baca Juga: Cara Melaksanakan Sholat Sunnah Tahajud, Supaya Doanya Cepat Terkabulkan

"Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar."

Kejadian ini merupakan bentuk pengorbanan cinta ayah dan bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Segala pengorbanan dilakukan untuk mencapai cintanya kepada Allah SWT.

Ismail pun meyakini bahwa perintah Allah adalah yang terbaik untuknya.

Peristiwa ini juga menjadi awal dari perintah kurban yang dianjurkan.***

Editor: Ricky Setiawan


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x