Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru, Menyambut Malam Lailatul Qadar di 10 Hari Terkahir Ramadhan

27 April 2021, 22:41 WIB
Contoh terbaru khutbah Jumat tahun baru 2021 dengan tema Alasan Allah sembunyikan amal, dosa atau murka, dan wali dari para makhluk ciptaan Allah. Istilah tema ini juga disebut tiga perkara hal yang disembunyikan oleh Allah Swt. Cocok tema ini buat disampaikan Khatib Jumat 8 Januari 2021 /Pixabay/Konevi /

MEDIA JABODETABEK - Berikut teks khutbah Jumat singkat menyambut malam Lailatul Qadar di 10 hari terakhir puasa Ramadhan 1442 H.

Sahabat muslim Mediajabodetabek.com, tidak terasa puasa 2021 ini sudah memasuki hari ke 18 bulan Ramadhan 1442 H.

Berikut contoh Khutbah Jumat tentang malam istimewa di 10 hari terakhir puasa Ramadhan 2021.

Baca Juga: Update Terkini KRI Nanggala 402, Laksda Muhammad Ali : Sebisa Mungkin Badan Kapal Harus Dievakuasi

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu


اَلْحَمْدُ ِللَّهِ الَّذِى أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْـمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ ، وكَتَبَ عَلَيْنَا الصِّيَامَ اَلَّذِى هُوَ رُكْنٌ مِنْ أَرْكَانِ اْلاِسْلاَمِ ، أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً أَدَّخِرُهَا لِيَوْمِ الزِّحَامِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَلدَّاعِى بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى دَارِ السَّلاَم .

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ وَمَصَابِيْحِ الظُّلاَمِ.

أمَّا بعْدُ ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ وَتَرْكِ الأَثَامِ تَدْخُلُوْا جَنَّةَ رَبِّكُمْ بِسَلاَمٍ ، وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ


Melalui mimbar Jumat ini, Khotib berwasiat untuk para jamaah sekalian dan khususnya untuk diri khotib, marilah kita selalu tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu Wata'ala.

Selain itu mari kita selalu bersyukur atas rahmat dan nikmat yang diberikan oleh Allah, baik itu nikmat sehat maupun nikmat harta.

Baca Juga: Geger! Anak Supir Ojol Keracunan Takjil Hingga Tewas Setelah Makan Takjil dari Orang Misterius

Mari kita isi bulan Ramadhan penuh rahmat ini dengan memperbanyak amal shaleh.

Hadirin jamaah shalat Jumat,
Tak terasa Jumat yang bahagia ini merupakan hari ke 18 di bulan suci Ramadhan, rasanya begitu cepat dan sebentar lagi bulan yang penuh rahmat ini akan berlalu meninggalkan kita.

Ramadhan akan menjadi saksi yang dapat menolong kita di akhirat nanti, karena amalan ketaatan yang kita lakukan selama satu bulan penuh. Jangan sampai Ramadhan yang mulai ini justru membuat kita celaka di akhirat karena perbuatan kita yang sia-sia selama puasa ini yang disebabkan oleh perbuatan buruk.

Baca Juga: Berikut ini Kata-kata Mutiara Selamat Datang Bulan Mei

Jika kita mengisi Ramadhan sejak awal dengan perbuatan yang baik hingga waktu sekarang ini, maka tambahkan lagi kebaikan itu . Apabila merasa kurang banyak, maka sekaranglah waktunya. Karena amalan itu tergantung penutupnya.

Rasulullah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam apabila sudah memasuki sepuluh hari terakhir Beliau menambah kesungguhannya. Ummul mukminin Aisyah radhiallahu ‘anha mengatakan,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dari berjima’), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174).

Baca Juga: 5 Tips Supaya Uang THR Anda Lebih Bermanfaat

Di malam-malam tersebut, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat malam dengan berdiri yang panjang. Memperbanyak berdzikir kepada Allah, istighfar, doa, dan membaca Alquran. Jibril ‘alaihissalam datang di malam-malam Ramadhan mengajarkan Alquran kepada beliau. Dan di Ramadhan terakhir beliau, Jibril mengajarkannya Alquran dengan dua kali khatam.

Karena bulan Ramadhan adalah bulan Alquran. Oleh karena itu hamba Allah sekalian, marilah kita giatkan ibadah kita.

Marilah kita tunjukkan kepada Allah bahwa kita mengejar karunianya. Semangat memohon ampunan kepada-Nya. Dan berharap menjadi orang-orang yang Dia bebaskan dari api neraka.

Baca Juga: Program Vaksinasi di Indonesia telah Mencapai 11.844.579 orang

Di sepuluh malam terakhir ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memisahkan dirinya dengan kesibukan duniawi. Beliau putuskan hubungan keduniaan beliau agar bisa fokus bermunajat kepada Allah. Agar bisa menggapai lailatul qadar.

Dan beliau pun menyariatkan yang demikian kepada umatnya. Apabila umatnya mendapatkan kemudahan dalam mengisi Ramadhan ini, maka alhamdulillah. Tapi apabila ia merasa sulit dan banyak kekurangan, maka perbanyaklah berdiam diri di masjid di sepuluh terakhir bulan Ramadhan ini.

Muliakanlah tamu yang agung ini. Ketauhilah, hari-hari yang tersisa ini adalah hari-hari terbaik yang ada di dunia. Ini adalah hari-hari terbaik yang ada di bulan Ramadhan. Di dalamnya terdapat lailatul qadr. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Baca Juga: Gempa di Sukabumi Terasa Hingga ke Jakarta dan Bandung

الْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي تَاسِعَةٍ تَبْقَى فِي سَابِعَةٍ تَبْقَى فِي خَامِسَةٍ تَبْقَى

“Carilah malam lailatul qadar pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Pada malam kedua puluh Sembilan, keduapuluh tujuh, kedua puluh lima”. (HR. Bukhari).

Beliau juga bersabda,

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari).

Baca Juga: Munarman Ditangkap Densus 88 Anti Teror Terkait Kasus Teroris

Demikian pula hadits Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiallahu’anhu, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda tentang Lailatul Qadr:

ليلة القدر ليلة سبع وعشرين

“Lailatul Qadr pada malam ke dua puluh tujuh.” (HR. Abu Dawud).

Akan tetapi yang paling tepat menurut para ulama, lailatul qadr itu berpindah-pindah. Allah Ta’ala merahasiakan kapan hari tersebut. Tujuannya agar hamba-hamba-Nya bersungguh-sungguh di bulan Ramadhan, khususnya di sepuluh hari terakhir.

Baca Juga: Tim DVI RS Polri Kramat Jati Dikerahkan Untuk Identifikasi Jenazah ABK KRI Nanggala 402

Akan tetapi realitanya, kita melihat pemandangan yang menyedihkan di masjid-masjid kaum muslimin di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Kita bisa menyaksikan bagaiamana setan mempermainkan hati dan akal umat Islam.

Mereka sibukkan diri-diri mereka di pasar-pasar. Setan buat umat Islam sibuk dengan mempersiapkan hari Id. Bahkan di antara mereka sibuk dengan yang sia-sia dan dosa di hari-hari yang agung dan mulia ini. Padahal hari-hari ini sangat penuh dengan berkah.

Seandainya mereka menyibukkan diri berkaitan dengan hal itu sebelum Ramadhan. Janganlah Anda sibuk dengan pasar. Khususnya bagi kalangan wanita. Kami berikan penekanan ini, karena hal ini sering terjadi pada kaum wanita. Waspadailah, hal ini merupaka tipu daya setan.

Baca Juga: Indonesia Diminta Waspada Terhadap Gelombang Baru Covid-19

Termasuk tipu daya setan adalah orang-orang bersemangat di awal Ramadhan, tapi.. ada tapinya, mereka lalai di akhir Ramadhan. Atau mereka mengisi Ramadhan dengan baik, tapi lalai ketika Ramadhan telah berlalu. Padahal Allah yang mereka sembah bukan hanya tuhan di Ramadhan saja.

Dia juga tuhan di bulan Syawwal dan bulan-bulan lainnya. Jangan sampai kita seperti seorang yang memintal benang. Kemudian setelah jadi dan rapih, ia obrak-abrik dan hancurkan kembali benang-benang yang dia pintal itu. Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِن بَعْدِ قُوَّةٍ أَنكَاثًا

“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali.” [Quran An-Nahl: 92].

Baca Juga: Mantan Kepsek SMKN 53 Jakarta Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Korupsi Dana Bantuan Senilai Rp7.8 Miliar

Ibadallah,

Ingatlah amal itu tergantung akhirnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِخَوَاتِيمِهَا

“Sungguh amalan itu dilihat dari akhirnya.” (HR. Bukhari).

Bagian akhir amalanlah yang menutup dan menyempurnakan.

Isilah sepuluh hari terakhir ini dengan banyak-banyak beristighfar, berdoa, bertaubat, memohon agar Allah menerima puasa Anda, menerima shalat malam Anda, dan menerima amal-amal shaleh yang telah Anda kerjakan.

Baca Juga: Tiga Petinggi Sunda Empire Mendapat Asimilasi Bebas dari Penjara

Kemudian meminta tolong kepada-Nya untuk berdzikir, bersyukur, dan beribadah dengan baik kepadanya. Memohon kepada-Nya agar disampaikan pada lailatul qadr.

Menolong kita agar mengisinya dengan ibadah yang disertai dengan keimanan dan berharap pahala.

Marilah kita isi sepuluh hari terakhir ini dengan segenap kemampuan kita. Kita perbanyak doa dan taubat kepada Allah. Mudah-mudahan Allah Ta’ala menerima amal ketaatan kita pada bulan Ramadhan ini.***

Editor: Ricky Setiawan

Sumber: khotbahjumat.com

Tags

Terkini

Terpopuler