Kasus Covid-19 Indonesia Terkini Melonjak Ekstrem, Pemerintah Akan Terapkan Kebijakan Lockdown ?

- 18 Juni 2021, 21:08 WIB
Kasus corona ditemukan di dalam Gedung DPRD Kota Banjar, sampai-sampai seluruh bangunan ditutup sementara.
Kasus corona ditemukan di dalam Gedung DPRD Kota Banjar, sampai-sampai seluruh bangunan ditutup sementara. /Pikiran Rakyat/Nurhandoko Wiyoso/

Sementara itu, Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Dr Muhammad Atoillah Isfandiari menganjurkan, kebijakan untuk menangani lonjakan pandemi yang begitu masif adalah lockdown, khususnya saat menanggapi menyebarnya varian SARS-CoV-2 atau virus Corona jenis B1617 asal India.

"Berkaca dari India, setelah melakukan lockdown angka bisa ditekan. Artinya, resiko penularan bisa dikurangi hingga kurang dari satu pasien bisa menularkan ke satu pasien yang lain," ujar Atoillah saat dihubungi Mediajabodetabek.com.

Baca Juga: Perjalanan Perdana Boeing 737 Max 10, Target Utama Irlandia

Ia berharap jika kebijakan lockdown "benar" diterapkan oleh pemerintah pusat, hal tersebut dapat mengendalikan lonjakan kasus Covid-19 secara nasional.

"Kiranya kita kembali ke jalur yang benar untuk semakin menekan pandemi," sebutnya.

Akan tetapi, lanjut Atoillah, perlu adanya pertimbangan, khususnya efektivitas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam kurun waktu setahun menghadapi pandemi.

Menurutnya hal itu berdampak pada resiliensi atau kemampuan beradaptasi dan psikologi masyarakat.

Baca Juga: Subaru Menutup Sementara Pabrik Gunma di Jepang Bulan Juli karena Kekurangan Chip

"Sehingga di satu sisi resiliensi ekonomi dan psikologi masyarakat terdapat pada titik yang rendah. Terbukti protokol kesehatan sudah semakin mengendur dari 80 persen sejak bulan Januari menjadi sekitar 42 persen menjelang hari raya kemarin," terangnya.

Sementara itu, Atoillah juga memberikan opsi kedua jika tidak ingin kebijakan lockdown diterapkan.

Halaman:

Editor: Ricky Setiawan


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x