MEDIA JABODETABEK - Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan tim penanganan COVID-19 di Kota Bogor kembali melakukan pembatasan pergerakan penduduk guna menekan peningkatan kasus COVID-19 di Kota Bogor dan menghindari lonjakan kasus baru.
Bima Arya mengatakan, langkah ini diambil berdasarkan hasil rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh Tim Penanganan COVID-19 Kota Bogor, anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor dan Gubernur Jawa Barat, sebagaimana adanya.
Dikutip Mediajabodetabek.com dari ANTARA pada Kamis, 17 Juni 2021, bahwa tren kasus COVID-19 di Kota Bogor semakin meningkat.
Hal itu, kata dia, menandai peningkatan jumlah pasien COVID-19 di rumah sakit rujukan dan pusat karantina.
Baca Juga: Bantah Statement Jerinx SID, BCL Jelaskan Kronologi Positif COVID-19
Menurut data Dinas Kesehatan Kota Bogor, tingkat hunian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) pasien positif COVID-19 kini mencapai 51%.
Menurut Bima Arya, sebelum libur Lebaran 2021, jumlah kasus COVID-19 di Kota Bogor mengalami penurunan, dan hunian tempat tidur pasien COVID-19 kurang dari 20%.
Namun, hunian tempat tidur pasien COVID-19 pekan lalu mencapai 49%, dan pekan ini kembali naik menjadi 51%.
Bima Arya mengingatkan semua pihak untuk siap mengantisipasi peningkatan kasus COVID-19.
Artikel Rekomendasi