Ganjil Genap Bogor Berlaku Hanya Sembilan Jam

MEDIA JABODETABEK - Info terbaru pelaksanaan ganjil-genap akhir pekan di kota Bogor dimulai pada hari Sabtu, 20 Februari 2021 sampai dengan hari Minggu 21 Februari 2021.

Hal tersebut disampaikan oleh Dody Wahyudin selalu Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Bogor, bahwa pemberlakuan ganjil genap ini hanya diakhir pekan selama sembilan jam, terhitung mulai pukul 09.00 - 18.00 WIB.

Kebijakan ini berlaku untuk mobil dan motor yang akan memasuki wilayah Kota Bogor.

Baca Juga: Penerapan Ganjil Genap Bogor di Klaim Mampu Turunkan Angka Penularan Covid-19

Baca Juga: Asyik, Bansos Rp300 Ribu Februari 2021 Segera Cair, yang Gak Pakai ATM Dari Sekarang Siapkan Dokumen Ini

Seperti yang diberitakan Hallo Bogor dalam artikel “Sabtu Minggu Ada Aturan Ganjil Genap Lagi di Kota Bogor, Ingat-ingat Plat Nomor “

"Pada pekan lalu (kebijakan ganjil genap) mulai pukul 08.00 hingga 20.00 WIB, sedangkan pada Sabtu besok pukul 09.00 hingga 18.00 WIB," jelas Dody, Jumat, 19 Februari 2021.

Ia menambahkan, untuk sanksi apabila ada pelanggaran sama seperti pekan sebelumnya. Mulai dari sanksi sosial hingga denda administratif.

Baca Juga: Arogan, Rombongan Moge Terobos Ganjil Genap Bogor dan Pos Pemeriksaan Rapid Test

Sebelumnya, Pemkot Bogor melalui keputusan Wali Kota memberlakukan kembali penerapan pembatasan ganjil genap untuk kendaraan yang masuk ke Kota Bogor pada akhir pekan

"Kami menyepakati pemberlakukan ganjil genap Bogor dilanjutkan di akhir pekan namun Insya Allah jam operasionalnya dibatasi dari jam 9 pagi hingga pukul jam 18 atau jam 6 sore," ungkap Bima Arya, Selasa lalu, sebagaimana dikutip PJM News.

Baca Juga: Bogor Berlakukan Ganjil Genap Untuk Motor dan Mobil Hari Jumat,Sabtu dan Minggu

Bima mengatakan, pemberlakuan ganjil genap ternyata berdampak terhadap sektor ekonomi terutama pada para pelaku UMKM dan pedagang yang mulai beroperasi usahanya dari sore hingga malam.

"Beberapa data pemberlakuan pembahasan Ganjil-genap dua akhir pekan ini ada penurunan dari sisi ekonomi, tingkat hunian hotel, kunjungan rumah makan restoran ini cukup menurun, termasuk juga kunjungan ke pasar," tukas Bima.***(Banny Rachman/Hallo Bogor)