Jakarta Masih Tetap di Peringkat Satu Kasus Covid-19

- 21 Januari 2021, 16:34 WIB
Ambulans beriringan memasuki Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta
Ambulans beriringan memasuki Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta /Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay

MEDIA JABODETABEK-Secara nasional, Indonesia telah mencatat kasus Covid-19 sebanyak 917.015 per hari Senin, 18 Januari 2021, dengana angka kematian mencapai 26.282 dan kesembuhan mencapai 745.935 orang

Dari angka tersebut Jakarta menjadi penyumbang terbanyak kasus Covid-19, Dikutip dari laman Instagram @dkijakarta, DKI Jakarta pada Senin, 18 Hanuari 2021 mencatat jumlah kasus positif secara total sebanyak 229.726 kasus, dengan total kesembuhan 204.711 atau 89,1 persen.

Sementara kasus meninggal dunia mencapai 1,7 persen atau berjumlah 3.815 orang dengan tingat kematian secara Nasional berada di angka 2,9 persen

Dijelaskan wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, Jakarta sebagai Ibu Kota Negara sekaligus daerah transit menjadi salah satu penyumbang kasus Covid-19 paling tinggi di banding daerah lainnya.

Baca Juga: Sangsi Denda Pelanggar Protokol Kesehatan di DKI Jakarta Dihapus, Apa Alasannya

"Angka di Jakarta tinggi, pertama karena Jakarta sebagai Ibu Kota dan tempat transit bagi masyarakat yang masuk maupun keluarg pada penerbangan domestik serta mancanegara," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin 18 Januari 2021 lalu. Seperti diberitakan Zona Jakarta dalam artikel “Jangan Ngeyel Kalau Mau Sehat, Ini 4 Penyebab Kasus Covid-19 di Jakarta 'Juara Satu' di Indonesia”

Kemudian, lanjut Riza, tingginya angka kasus COVID-19 di Jakarta karena secara kumulatif tes yang dilakukan di Jakarta bernilai 10 kali lipat dari standar organisasi kesehatan dunia (WHO).

Selain itu, kata dia, Dinas Kesehatan DKI Jakarta masih mendapatkan rapelan atau rekap data susulan kasus COVID-19 dari pemeriksaan beberapa hari lalu.

"Karenanya, seolah-olah kasus baru COVID-19 terkesan membludak," ujarnya.

Keempat, lanjut Riza, tingginya kasus COVID-19 di Jakarta, juga tidak lepas dari adanya libur akhir tahun.

Baca Juga: Jakarta Lepas Dari 10 Besar Kota Termacet di Dunia

"Jadi libur itu masih memberikan dampak, selain tiga faktor sebelumnya yang menyebabkan kasus Jakarta masih cukup tinggi," ucapnya.

Riza berharap grafik pertambahan kasus COVID-19 di Jakarta semakin melandai usai kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mengikuti kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 11-25 Januari 2021.

Karena dalam masa pembatasan tersebut, Pemprov DKI Jakarta membatasi aktivitias masyarakat di beberapa tempat misalnya perusahaan non-esensial hanya mempekerjakan karyawan maksimal 25 persen di tempat kerja.

"Harapan, tentu akan menurun di Jakarta dan mudahan-mudahan seiring dimulainya vaksinasi masyarakat jadi lebih peduli. Sekalipun ada keyakinan (sehat) kami minta juga tetap disiplin taat menggunakan masker dan taat protokol kesehatan," katanya. ***(Nika Wahyu/Zona Jakarta)

Editor: Naja Nuroni

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x