Keempat, lanjut Riza, tingginya kasus COVID-19 di Jakarta, juga tidak lepas dari adanya libur akhir tahun.
Baca Juga: Jakarta Lepas Dari 10 Besar Kota Termacet di Dunia
"Jadi libur itu masih memberikan dampak, selain tiga faktor sebelumnya yang menyebabkan kasus Jakarta masih cukup tinggi," ucapnya.
Riza berharap grafik pertambahan kasus COVID-19 di Jakarta semakin melandai usai kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mengikuti kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 11-25 Januari 2021.
Karena dalam masa pembatasan tersebut, Pemprov DKI Jakarta membatasi aktivitias masyarakat di beberapa tempat misalnya perusahaan non-esensial hanya mempekerjakan karyawan maksimal 25 persen di tempat kerja.
"Harapan, tentu akan menurun di Jakarta dan mudahan-mudahan seiring dimulainya vaksinasi masyarakat jadi lebih peduli. Sekalipun ada keyakinan (sehat) kami minta juga tetap disiplin taat menggunakan masker dan taat protokol kesehatan," katanya. ***(Nika Wahyu/Zona Jakarta)
Artikel Rekomendasi