Pembalakan Liar Diduga Jadi Penyebab Banjir Bandang Gunung Mas Puncak

- 21 Januari 2021, 11:36 WIB
Bupati Bogor Ade Yasin saaat mengunjungi Lokasi Banjir Bandang Puncak
Bupati Bogor Ade Yasin saaat mengunjungi Lokasi Banjir Bandang Puncak /Diskominfo Kabupaten Bogor/

MEDIA JABODETABEK-Banjir bandang  yang me;anda kawasan Gunung Mas Puncak Bogor menyisakan tanda tanya besar apa yang menjadi penyebabnya.

Bukan tanpa alasan tanda tanya besar itu muncul, karena wilayah ini sebelumnya tidak pernah mengalami kejadian banjir bandang seperti yang terjadi beberapa hari lalu

Wilayah Gunung Mas yang juga menjadi lokasi wisata bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya terlihat begitu asri, tak tampak adanya kerusaakan ekosistem

Baca Juga: Pasca Banjir Bandang, Krisis Air Bersih Landa Kota Bogor

Bupati Kabupaten Bogor Ade Yasin mengakui bahwa bencana alam banjir bandang yang terjadi di wilayah Gunung Mas Puncak pada Selasa, 18 Januari 2021 lalu baru pertama kali terjadi.

Ade juga menjelaskan pihaknya masih mencari tahu apa penyebab sesungguhnya hinga bencana Banjir bandang ii bisa terjadi, apakah karena pembalakan liar, erosi atau ada penyebab lain.

"Kami belum bisa menyimpulkan penyebab banjir bandang itu apa, tentunya harus kita investigasi terlebih dahulu," kata Ade Yasin.seperti di beritakan Isu Bogor dalam artikel “Banjir Bandang di Gunung Mas Diduga Akibat Pembalakan Liar, Ade Yasin: Kita Invetigasi Dulu”

Adanya pembalakan liar atau tidak, jika dilihat dari kejadiannya banjir bandang itu banyak membawa material kayu yang sangat banyak ke sungai.

Baca Juga: Banjir Bandang Terjang kawasan Puncak, Puluhan Rumah Alami Kerusakan

"Kemudian sungai tidak dapat menampung sehingga luber kemana-mana. Ini sedang kita teliti, kejadian seperti ini disini baru pertama kali,” beber Ade Yasin.

Untuk recovery wilayah, tambah Ade Yasin, pihaknya tengah melakukan koordinasi seperti apa kondisinya. Akan tetapi lebih cepat lebih baik recovery wilayah untuk segera dilakukan.

“Untuk lumpur dan material sudah dibersihkan oleh tim dari Unsur BPBD, Damkar, PUPR, TNI, Polri, Satpol PP, Tagana, Ormas, Siskomdes Tugu Selatan dan lainnya," ungkapnya.

Pihaknya juga sudah meminta agar Desa Tangguh Tahan Bencana (Destana) untuk diaktifkan kembali.

Baca Juga: Awas, Seluruh Wilayah di Kabupaten Bogor Berada di Zona Merah Covid-19

"Sehingga dapat bersiaga dengan Tagana di titik yang kira-kira rawan bencana," ungkapnya.

Sementara itu  Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy menerangkan, tingginya bencana alam yang terjadi di Indonesia, itu diakibatkan dampak dari Badai La Nina.

Menurutnya itu yang mempengaruhi kondisi iklim yang abnormal sehingga curah hujan menjadi sangat besar.

“Pantauan saya, dari segi lingkungan sepanjang yang saya amati dan laporan dari Direktur Utama PTPN Gunung Mas sebetulnya dalam kondisi baik dan terawat,"

"Hanya saja saya merekomendasikan untuk segera lakukan penanaman pohon keras sehingga kondisi lingkungan semakin aman,” tutur Muhadjir.

Menurutnya, selain tanaman keras berdasarkan pencanangan Presiden RI, memperbanyak penanaman tanaman perdu terutama di wilayah yang kemiringannya ekstrim.

“Tanaman perdu ini sangat penting karena memiliki daya cengkram yang sangat kuat untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya longsor tanah yang gembur maupun banjir bandang,” tukasnya.*** (Iyud Walhadi/Isu Bogor)

Editor: Naja Nuroni

Sumber: isu bogor


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x