Itu yang disampaikan oleh Imam Yahya Suufi, pemimpin Masjid Tawhib di Burien, Washington.
"Ramadan ini merupakan Ramadan di mana orang-orang memiliki keimanan yang lebih kuat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya," kata Imam Yahya seperti dikutip Media Jabodetabek dari South Seattle Emerald.
"Orang-orang menyadari, hei, kita hanyalah manusia, dan orang-orang mendalami hubungan mereka dengan Sang Pencipta dan menyayangi komunitas mereka," sambungnya.
Baca Juga: Niat Doa Sahur dan Buka Puasa Ramadan yang Sesuai Dengan Sunnah dan Hadis Sahih
Sama seperti Amina, Imam Yahya juga memiliki perasaan optimis mengenai masa depan.
"Ramadan yang kedua sudah menjadi Ramadan yang lebih memiliki harapan dibandingkan dengan yang sebelumnya," kata dia.
"Kita bisa melihatnya di masa depan. Kita belum sampai ke sana, tetapi kita dapat membayangkan waktu di mana orang-orang dapat berinteraksi dengan satu sama lain. Di mana orang-orang tidak harus merasa takut akan nyawa mereka, tidak takut akan nyawa kerabat mereka," sambung dia.***
Artikel Rekomendasi