Hasil Pertemuan ASEAN-Junta Militer Myanmar Dikecam Warga Myanmar

- 25 April 2021, 15:31 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) menghadiri pertemuan KTT ASEAN yang dihadiri oleh kepala negara ASEAN dan perwakilan di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta
Presiden Joko Widodo (kanan) menghadiri pertemuan KTT ASEAN yang dihadiri oleh kepala negara ASEAN dan perwakilan di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta /Antara Foto/Setpres-Muchlis Jr

MEDIA JABODETABEK- Masyarakt Myanmar menyatakan ketidakpuasannya atas konsesus yang dihasilkan dari pertemuan ASEAN dan junta militer.

Dilansir dari Antara, orang-orang di Myanmar bahkan mengkritik hasil pertemuan tersebut yang mengatakan pertemuan itu gagal memulihkan demokrasi dan meminta pertanggungjawaban tentara atas ratusan warga sipil.

Namun demikian tidak ada protes langsung dengan turun kejalan sehari usai pertemuan para pemimpin ASEAN dengan junta militer Myanmar yang berlangsung  di Jakarta.

Baca Juga: Joe Biden Akui Adanya Genosida Armenia Tahun 1915 oleh Ottoman, Turki dan AS Bersitegang

Namun demikian beberapa orang menulis diakun media sosialnya yang berisi kritikan terhadap hasil pertemuan tersebut

"Pernyataan ASEAN adalah tamparan di wajah orang-orang yang dianiaya, dibunuh dan diteror oleh militer," kata seorang pengguna Facebook bernama Mawchi Tun.

"Kami tidak membutuhkan bantuan Anda dengan pola pikir dan pendekatan itu." sepertidikutip mediajabodetabek.com dari Antara.

Baca Juga: Akademisi Sepakat Indonesia Harus Mainkan Peran di KTT ASEAN untuk Tanggapi Serius Krisis Myanmar

Sebelunya, sebuah konsesus telah menghasilkan 5 poin kesepakatan yaitu mengakhiri kekerasan, dialog konstruktif diantara semua pihak, utusan khusus ASEAN untuk memfasilitasi dialog, penerimaan bantuan dan kunjungan utusan ke Myanmar

Namun demikian konsesus dilima poin tersebut tidak menyebutkan tahanan politik, meskipun ketua mengatakan pertemuan itu ‘mendengar seruan’ untuk pembebasan mereka.

Dalam pertemuan tersebut para pemimpin ASEAN menginginkan komitmen dari petinggi militer Myanmar untuk menahan pasukan kemanannya.

Baca Juga: Pemimpin Junta Militer Min Aung Hlaing akan Ikuti ALM Bersama Negara ASEAN Lain

Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) pasukan keamanan Myanmar telah menewaskan 748 orang sejak meletusnya pembangkangan terhadap aksi kudeta, dan 3.300 orang telah ditahan

"Pernyataan tidak mencerminkan keinginan orang mana pun," tulis Nang Thit Lwin dalam komentarnya di sebuah berita di media domestik Myanmar tentang kesepakatan ASEAN.

"Untuk membebaskan narapidana dan tahanan, untuk bertanggung jawab atas nyawa yang meninggal, untuk menghormati hasil pemilihan dan memulihkan pemerintahan sipil yang demokratis."

Baca Juga: Protes Kehadiran Kapal China di ZEE, Filipina Layangankan Nota Diplomatik Baru ke China

Aaron Htwe, pengguna Facebook lainnya, menulis: "Siapa yang akan membayar harga untuk lebih dari 700 nyawa tak berdosa."

Sejauh ini militer masih bertahan dengan kudeta militernya dan bahkan menuduh kemenangan partai Suu Kyi pada pemilihan November lalu adalah penipuan

Sementara itu Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) menyambut baik hasil kesepakatan ASEAN dengan pemimpin militer, dan meminta junta menepati janjinya

Baca Juga: Amnesty International Indonesia Desak Penyelenggara KTT ASEAN 2021 untuk Ekstradisi Junta Militer Myanmar

"Kami menantikan tindakan tegas oleh ASEAN untuk menindaklanjuti keputusannya dan memulihkan demokrasi kami," kata Dr. Sasa, juru bicara NUG.***

Editor: Naja Nuroni

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini