MEDIA JABODETABEK- Pelanggaran kapal-kapal China yang terus terjadi di perairan yang diklaim Filipina sebagai Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) membuat pemerintah Filipina semakin berang.
Filipina telah beberapa kali melayangkan nota protes atas kehadiran kapal-kapal China yang disebut Filipina sebagai ‘ancaman’ diwilayah yang disengketakan di Laut China Selatan (LCS).
Dilansir dari Antara, sejak beberapa pekan lalu, Filipina terus meningkatkan penolakannya atas kehadiran ratusan kapal China di ZEE sepanjang 200 mil.
Pihak Kementrian Luar Negeri Filipina mengaku, para pejabat maritime negaranya telah mengamati ratusan kapal peangkap ikan dan milisi China yang melakukan aktivitas tidak sah yang terus berlanjut di sekitar pulau-pulau Spratly yang disengketakan dan beting Scarborough pada 20 April 2021 lalu.
Pada Senin lalu, 19 April 2021, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan siap mengerahkan kapal angkatan lautnya untuk mengasakan hak kedaulatan negara atas minyak dan sumber daya mineral di ZEE Filipina.
Rodrigo Duterte juga mangatakan jika China mulai mengebor minyak, maka Filipina juga akan melakukan hal yang sama.
Baca Juga: Seorang Wartawan Jepang Ditangkap Pihak Keamanan Myanmar
"Keberadaan kapal-kapal China yang terus mengerumuni dan mengancam menciptakan suasana ketidakstabilan dan secara terang-terangan mengabaikan komitmen China untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan," kata Kemlu Filipina, Jumat 23 April 2021. seperti dikutip mediajabodetabek.com dari Antara
Artikel Rekomendasi