Lewat timelapse Google Earth, Perubahan Iklim Terekan dalam Sebuah Video

- 18 April 2021, 12:22 WIB
google earth
google earth /google earth/tangkap layar google earth

MEDIA JABODETABEK- Kamis lalu Google telah menambahkan fitur terbarunya yaitu timelapse ke platform popular.

timelapse memberikan gambaran sekilas dalam sebuah video yang memperlihatkan perubahan iklim, urbanisasi dan deforestasi yang telah mengubah planet Bumi selama empat dekade terakhir.

timelapse yang didukung 24 juta citra satelit dan 800 video yang dikurasi serta panduan interaktif, membuat fitur ini memungkinkan pengguna melihat timelapse dari setiap tempat di Bumi, melalui masukan dari NASA, program Landsat Survei Geologi AS, dan program Copernicus Uni Eropa.

Baca Juga: Kapal-kapal China Kembali Masuki Zona Ekonomi Ekslusif Filipina

Baca Juga: Setelah Gempa, Wilayah Jawa Timur Terancam Banjir Bandang dan Tanah Longsor

Dilansir dari Reuters via Antara, Minggu 18 April 2021 perubahan iklim telah menyebabkan banyak bencana seperti banjir yang lebih sering terjadi dan lebih parah.

Selain banjir, kekeringan, badai dan bencana gelombang panas yang disebabkan naiknya suhu global ke rekor tertinggi.

Baca Juga: Tentara Etnik Myanmar Serang Kantor Polisi, 10 Orang Tewas

Baca Juga: April 2021: Astronomi Indonesia Akan Alami Fenomena Konjungsi Tripel Bulan-Jupiter-Saturnus

Dalam fitur timelapse Google Earth dapat menunjukan perubahan garis pantai, perluaskan lansekap kota dan lahan pertanian, resesi gletser, hutan serta sungai secara bersamaan

Dalam satu video memperlihatkan transisi cepat hutan dekat Bolivia menjadi sebuah desa dan lahan pertanian yang menjadi penyebab utama deforestasi di hutan Amazon.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Dampak Badai Tropis Surigae di Wilayah Utara Sulawesi

Baca Juga: Cuaca Ekstrim, Hubungi Nomor Dibawah Ini Jika Keadaan Darurat!

Sementara di video lai menunjukan resesi Gletser Columbia di Alaska sejauh 20 kilometer karena pemanasan global yang terus meningkat.

Menanggapi hal ini, para ilmuwan  mengingatkan akan terjadinya kondisi cuaca ekstrem serta resiko terjadinya bencana alam yang lebih tinggi yang disebabkan pemanas global efek rmah kaca yang terus meningkat

Editor: Naja Nuroni

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini