Peluncuran ke luar angkasa terbaru dari NASA yang bertujuan untuk merancang roket super berat hendak mengantar manusia ke Bulan dan bahkan ke Mars, juga mengalami kemunduran yang signifikan.
Bersamaan dengan proyek ini, Perusahaan yang berbasis di Amerika tersebut ingin mendirikan pos terdepan bernama 'Lunar Gateway' yang akan mengorbit di Bulan bahkan mendarat pada pertengahan 2020 lalu.
Baca Juga: Sempat 'Mati Suri', Universal Studio Hollywood Kembali Buka
Menurut laporan audit Kantor Inspektur Jenderal (OIG) badan antariksa itu mereka menghadapi banyak tantangan yang dihadapi dalam misi Lunar Gateway.
"Kami mengantisipasi penundaan jadwal lebih lanjut dan kenaikan biaya, membuat Lunar Gateway tidak mungkin tersedia untuk pendaratan bulan" ujar salah satu OIG yang dikutip dari skynews.co.uk
Namun dari pihak OIG tidak menjelaskan, apakah misi ini akan terus berlanjut atau akan ditunda.
Disamping kegagalan dan kerugian karena proyek misi besar yang ditunda.
Baca Juga: Luncurkan Rudal Balistik Jenis Baru, Korea Utara Terancam Sanksi Tambahan
NASA berhasil mendaratkan penjelajah Perseverance di Mars bersama perusahaan swasta milik Elon Musk, SpaceX.
Karena kemampuan perusahaan swasta seperti SpaceX yang tidak menunggu anggaran uang dari Negara terkait, berhasil meluncurkan astronot ke luar angkasa pada saat gelombang pertama pandemi Covid-19, pada Mei lalu.***
Artikel Rekomendasi