MEDIA JABODETABEK - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) merupakan lembaga yang bekerja mengembangkan pengetahuan mengenai luar angkasa.
Lembaga yang berdiri pada tahun 1958 ini telah memberikan begitu banyak pengetahuan kepada dunia tentang luar angkasa.
Dilansir dari skynews.co.uk Perusahaan yang memiliki subsidi terbesar setelah militer ini juga mengalami kerugian miliaran dolar akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Dilaporkan Sering Error, Microsoft Corp Selidiki Masalah Melalui Downdetector
NASA mengungkapkan bahwa selama pandemi berlangsung mereka rugi hampir 3 Miliar Dolar atau sekitar Rp43 Triliun (Kurs saat ini Rp14,508).
Kerugian itu terjadi karena beberapa fasilitas yang ditutup dampak pandemi yang mengharuskan kerja jarak jauh, dan gangguan pada distribusi bahan baku yang tidak berjalan dengan baik.
Pada rencana awal lembaga yang bertanggung jawab dalam urusan luar angkasa itu akan mengadakan uji pengalihan asteroid, dan James Webb Space Telescope (JWST) yang baru.
Baca Juga: Gelontorkan Rp428 Miliar, Perusahaan Google Siap Berantas Hoax di Media Sosial
JWST merupakan observatorium infra merah yang mengorbit dan akan memberikan penemuan generasi berikutnya, namun proyek tersebut gagal tereksekusi karena adanya pandemi.
Artikel Rekomendasi