Ilmuwan Temukan Fosil Paus Amfibi Berkaki Empat di Mesir, Diperkirakan Berusia 43 Juta Tahun

26 Agustus 2021, 19:16 WIB
Fosil Paus Berkaki Empat Ditemukan di Mesir, Petunjuk Baru Evolusi Paus Darat ke Laut /Reuters/

MEDIA JABODETABEK - Sejumlah ilmuwan di Kairo, Mesir menemukan fosil berusia 43 juta tahun dari spesies paus amfibi berkaki empat pada Rabu, 25 Agustus 2021, waktu setempat.

Tim peneliti itu mengatakan jika fosil yang baru ditemukan itu disinyalir milik Protocetidae, sekelompok paus punah yang sebelumnya jatuh di tengah masa transisi bumi.

Pusat Paleontologi Vertebrata Universitas Mansoura (MUVP) menjelaskan, fosil itu digali dari batuan Eosen tengah di Depresi Fayum, Gurun Barat Mesir, sebuah daerah yang dahulu terendam oleh air laut.

Baca Juga: Satgas BLBI Panggil Tommy Soeharto Terkait Penyelesaian Hutang Rp2,61 Triliun

Fenomena tersebut membuat daerah itu menghasilkan banyak penemuan yang menunjukkan proses evolusi paus.

Peneliti memaparkan, penemuan paus baru itu dinamai Phimicetus anubis, diperkirakan memiliki panjang tubuh sekitar tiga meter (10 kaki) dan berat 600 kilogram (1.300 lb), serta adanya kemungkinan bahwa temuan tersebut merupakan predator puncak.

Selain itu, kerangka parsial paus baru mengungkapkannya sebagai paus protocetid paling primitif yang diketahui berasal dari daratan Afrika.

Baca Juga: Biodata, Profil, Zodiak Hingga Instagram dan TikTok Kaleb J Penyanyi Lagu Its Only Me

"Phiomicetus anubis adalah spesies paus baru yang penting, dan penemuan penting untuk paleontologi Mesir dan Afrika," kata Abdullah Gohar dari MUVP, penulis utama makalah tentang penemuan yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B dikutip Mediajabodetabek.com dari REUTERS pada Kamis, 26 Agustus 2021.

Nama genus paus baru itu menghormati Depresi Fayum, mengacu pada nama Anubis yang merupakan dewa Mesir berkepala anjing kuno, di mana kreatur itu berkaitan dengan mumifikasi dan kehidupan setelah kematian.

Peneliti mengatakan, terlepas dari temuan fosil baru-baru ini, gambaran besar evolusi paus awal berada di Afrika, namun keberadaannya masih menjadi misteri.

Baca Juga: Cek Prakerja.go.id Sekarang! Kartu Prakerja Gelombang 19 Resmi Dibuka Hari Ini

Tak hanya itu, enelitian di wilayah tersebut berpotensi mengungkap detail baru tentang transisi evolusioner dari paus amfibi ke paus akuatik sepenuhnya.

Mohammed Sameh dari Badan Urusan Lingkungan Mesir mengatakan, dengan bantuan geografis selama 12 juta tahun penemuan di Depresi Fayum, banyak menghasilkan penemuan terkait evolusi makhluk amfibi.

Baca Juga: Menikmati Wisata Menggunakan Bus yang Bisa Jalan di Darat dan juga di Air

"Berkisar dari paus seperti buaya semiakuatik hingga paus air raksasa," katanya.

Pendiri MUVP menambahkan, penemuan tersebut telah menimbukan pertanyaan tentang ekosistem purba dan mengarahkan penelitian ke pertanyaan terkait asal usul dan koekstensi paus purba di Mesir.***

Editor: Ricky Setiawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler