Ramadan 1442 H, Bulan Penuh Harapan untuk Muslim di Amerika Serikat

12 Mei 2021, 12:20 WIB
ilustrasi Ramadan. / Pixabay/mohamed_hassan

MEDIA JABODETABEK - Bagi umat muslim, tahun ini merupakan Ramadan kedua yang dijalani di tengah pandemi Covid-19.

Diberlakukannya social distancing membuat Ramadan kurang elemen sosial dan kekeluargaan.

Padahal kedua hal tersebut merupakan sesuatu yang identik dengan komunitas Muslim.

Ini juga tidak menghitung jiwa yang telah direngut oleh COVID-19 yang meninggalkan luka dalam bagi keluarga korban.

Baca Juga: Ini Doa Hari Terkahir Ramadhan Latin dan Artinya

Tetapi, Amina Ibrahim, jurnalis di South Seattle Emerald, memiliki pandangan optimis mengenai Ramadan tahun ini.

Dikutip mediajabodetabek.pikiran-rakyat.com dari South Seattle Emerald pada 10 Mei 2021, Amina berkata meskipun banyak halangan terjadi pada Ramadan tahun ini, dia masih memiliki harapan.

Saat Ramadan tahun lalu, Amina berkata bahwa dia dan keluarganya di Seattle, AS, mengalami kesulitan beradaptasi.

Karena protokol kesehatan, rumahnya yang biasanya penuh dengan anggota keluarga besarnya, sekarang menjadi kosong.

Menurutnya, dibandingkan Ramadan sebelumnya, tahun ini merupakan Ramadan yang terasa lebih terbuka.

Baca Juga: Yuk Cek Disini Link Live Streaming Tokopedia WIB Spesial Ramadan Ekstra, Ada BTS, The Boyz

Dengan semakin banyak orang divaksin, berbuka bersama menjadi lebih aman untuk dilaksanakan.

Salat Tarawih di juga mulai diperbolehkan, meskipun masih ada protokol kesehatan yang harus dijalani

Tanpa elemen sosial pun, Ramadan tahun ini juga membuat Amina lebih merenungi mengenai keimanannya.

Di tahun-tahun sebelumnya, Amina akan sibuk bersilahturahmi dan bersosialisasi dengan teman dan keluarga.

Baca Juga: 6 Poin Penting Bagi Warga Jakarta saat Beribadah di Bulan Ramadan 1442 Hijriyah

Tetapi di tahun ini, dia lebih banyak merenung dan berhubung lebih dalam dengan agamanya.

Meskipun Ramadan saat ini belum kembali normal, Amina merasa ada keringanan pada tahun ini.

Secara keseluruhan, Ramadan tahun ini juga membuat keimanan orang-orang semakin kuat.

Itu yang disampaikan oleh Imam Yahya Suufi, pemimpin Masjid Tawhib di Burien, Washington.

"Ramadan ini merupakan Ramadan di mana orang-orang memiliki keimanan yang lebih kuat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya," kata Imam Yahya seperti dikutip Media Jabodetabek dari South Seattle Emerald.

"Orang-orang menyadari, hei, kita hanyalah manusia, dan orang-orang mendalami hubungan mereka dengan Sang Pencipta dan menyayangi komunitas mereka," sambungnya.

Baca Juga: Niat Doa Sahur dan Buka Puasa Ramadan yang Sesuai Dengan Sunnah dan Hadis Sahih

Sama seperti Amina, Imam Yahya juga memiliki perasaan optimis mengenai masa depan.

"Ramadan yang kedua sudah menjadi Ramadan yang lebih memiliki harapan dibandingkan dengan yang sebelumnya," kata dia.

"Kita bisa melihatnya di masa depan. Kita belum sampai ke sana, tetapi kita dapat membayangkan waktu di mana orang-orang dapat berinteraksi dengan satu sama lain. Di mana orang-orang tidak harus merasa takut akan nyawa mereka, tidak takut akan nyawa kerabat mereka," sambung dia.***

Editor: Eria Winda Wahdania

Sumber: South Seattle Emerald

Tags

Terkini

Terpopuler