Pesawat Tempur China Terus Awasi Taiwan, Militer AS Bersiap Hadapi Perang

3 Februari 2021, 17:13 WIB
Ilustrasi Jet Tempur AS hadir di Taiwan /pixabay/ Robert Waghorn

MEDIA JABODETABEK- China sepertinya memang berniat menabuh genderang perang dengan Taiwan, hal ini terlihat dengan terus-merusnya pesawat tempur China melintas  di zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) sejak September 2020 lalu.

China juga terus memperkuat armada tempurnya di perairan Laut Natuna Utara dengan menggelar latihan militer.

Hal tersebut di lakukan militer China untuk melawan musuh-musuhnya ditambah China sudah membuat aturan hukum agar warganya berani menembaki kapal asing yang menjamah wilayah perairannya.

Merespon aktivitas China tersebut, Taiwan terus bergerak cepat dengan melakukan pertukaran kekuatan militer dengan Amerika Serikat baru-baru ini

Hal ini dilakukan Taiwan usai Kementerian Pertahanan  mulai secara terbuka memberi tahu publik tentang aktivitas pesawat militer AS di perairan mereka. Seperti diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel “Pesawat Tempur China Hampir Setiap Hari Mengintai, Taiwan Diam-diam Bertukar Kekuatan Militer dengan AS”

Hadirnya pesawat Angkatan Laut AS dan Angkatan Udara AS menjadi salah satu pertukaran kekuatan militer antara Amerika dengan Taiwan.

Baca Juga: Pasukan China Siap Tempur dengan AS di Laut Natuna Utara

Kendati demikian Kementerian Pertahanan tidak mencantumkan nomor model terperinci atau jalur penerbangan pesawat pengintai Amerika yang beroperasi di sudut barat daya ADIZ, yang berada di tepi Laut Natuna Utara.

Mayor Jenderal Chen Kuo Hua menjelaskan bahwa aktivitas militer AS diumumkan ke publik untuk memberi tahu publik tentang pemahaman yang lebih jelas tentang pergerakan pesawat militer di sekitar selat Taiwan.

Chen menambahkan bahwa kebijakan baru tersebut akan membuat perkembangan regional lebih transparan.

Bahkan direktur perang politik Angkatan Udara Tawian menyatakan dalam sebuah pernyataan tertulis akan melanjutkan tren tersebut di masa depan.

Adapun yang termasuk dalam pertukaran militer AS dan Taiwan antara lain pelatihan marinir dan pilot Taiwan.

Baca Juga: Aung San Suu Kyi di Tangkap, Etnik Rohingya Pawai Perayaan

Namun hal itu telah menjadi rahasia umum sejak Washington memutuskan hubungan dengan Taipei dan mengalihkan kesetiaan diplomatik formal ke Beijing pada 1979.

Semenjak dipimpin Tsai Ing Wen, hubungan Taiwan dengan AS, yang berada di bawah kepemimpinan Donald Trump, menjadi semakin lengket.

Donald Trump bahkan telah menyetujui 11 penjualan senjata dan mengirim pejabat tingkat kabinet untuk mengunjungi Taiwan.

Usai Trump lengser, beberapa pihak dari Taiwan khawatir Joe Biden tidak akan menunjukkan dukungan yang sama kepada Taipei, sebagaimana AS mencoba memperbaiki hubungan dengan Beijing.

 Baca Juga: AS Tunda Penjualan Jet Tempur F-35 Ke UEA

Sejauh ini yang terjadi justru sebaliknya, AS berkomitmen membela Taiwan dalam perseteruan yang panjang dengan China.

Dari pandangan analis pertahanan senior pada Institut Penelitian Pertahanan dan Keamanan Nasional (INDSR), Su Tzu Yun, Taipei kemungkinan akan selalu berkonsultasi dengan Pentagon sebelum melakukan menerbangkan pesawat tempur untuk melintasi Selat Taiwan dan Laut Natuna Utara.

Su Tzu Yun menilai langkah Taiwan menggandeng AS demi kemajuan dunia militer negara tersebut sangatlah tepat dan bermanfaat.

“Taiwan selalu sensitif dengan perkembangan regional, bahwa kementerian pertahanan telah mulai memberi label pada pesawat militer AS berarti ada kerja sama tim antara kedua pemerintah,” ujar Su Tzu Yun.

Lewat kerja sama itu pula bisa dilihat bahwa Taiwan mulai mengikuti protokol internasional yang dipraktikkan negara lain di kawasan itu, termasuk Jepang.

Angkatan Udara Taiwan bahkan sering mengeluarkan peringatan radio dan mencegat jet pada setiap kesempatan.***( Nopsi Marga/Pikiran Rakyat)

Editor: Naja Nuroni

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler